Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produksi kopi semester I tahun ini baru mencapai 250.000 ton. Moelyono Soesilo, Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) produksi semester ini masih naik 30% dibandingkan perolehan semester I tahun lalu yang hanya berkisar 160.000 ton - 170.000 ton.
Direktorat Perkebunan Kementerian Pertanian menargetkan, produksi kopi Indonesia pada tahun 2017 mampu mencapai 637.000 ton. Moelyono pun yakin target tersebut dapat tercapai. Pasalnya, cuaca tahun ini sudah lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. "Dataran rendah yang terkena efek el nino sudah recover, tetapi belum recover 100%," tutur Moelyono.
Tidak hanya itu, Moelyono juga menyebutkan bahwa masa panen tahun ini mengalami kemunduran. Bila seharusnya masa panen dimulai pada bulan Maret - April, tahun ini panen justru dimulai pada April - Mei. "Indonesia persis di garis khatulistiwa. Jadi, kalau di khatulistiwa, panen di bulan April, selesai di bulan September," ungkap Moelyono.
Kapasitas ekspor kopi di Indonesia juga menguasai 60% dari total produksi Indonesia. Kata Moelyono, dari 250.000 ton hasil panen, sekitar 200.000 ton diekspor.
Angka ini meningkat sekitar 35% dari periode yang sama dari tahun sebelumnya, di mana jumlah ekspor hanya berkisar 130.000 ton. Sampai sekarang, kopi Indonesia baling banyak diekspor ke Amerika, Jerman, Jepang, dan Italia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News