Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID -
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk bukukan laba bersih sebesar Rp 324,75 miliar di semester I-2020. Catatan itu didukung oleh penjualan perseroan sebesar Rp 7,13 triliun yang mayoritasnya disumbangkan oleh proyek infrastruktur dan gedung. Kontribusi lainnya berasal dari sektor industri, energi dan industrial plant, serta realty dan properti.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menyebutkan bahwa catatan ini menjadi bukti, perseroan masih bisa menorehkan kinerja positif di tengah terpaan pandemi global Covid-19. Menurutnya, pada kuartal II khususnya, tantangan pada sektor konstruksi memang cukup berat.
Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) catatkan penurunan kinerja di semester I-2020
"Sejumlah proyek terhenti atau mengalami perlambatan akibat keterbatasan akses material maupun penambahan pekerja yang akan masuk ke area proyek, sehingga hasil positif pada laporan keuangan semester I ini menjadi catatan yang cukup impresif bagi kami," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Rabu (19/8).
Kinerja yang positif juga sejalan dengan kondisi keuangan perusahaan yang tetap berada pada kondisi sehat. Rasio gross gearing dan net gearing perusahaan masing-masing hanya sebesar 1,26x dan 0,82x dari covenant sebesar 2,50x. Agung B.W bilang, dengan perolehan tersebut membuat lembaga rating international Fitch mempertegas Long-Term Foreign and Local Currency Issuer Default Rating (IDR) perusahaan masih tetap pada rating BB dan national long term rating pada AA- (idn).
Sementara di semester II ini disebutnya menjadi momentum bagi perusahaan untuk memulihkan ritme pekerjaan. Terlebih lagi, sektor infrastruktur dengan penyerapan tenaga kerja masif menjadi salah satu andalan pemerintah untuk memulihkan roda perekonomian sehingga menjadi peluang besar dan perlu dimanfaatkan dengan optimal.
"Kami memetakan lagi proyek-proyek yang memiliki skema pembayaran yang lebih cepat sehingga likuiditas keuangan kita tetap sehat. Untuk itu, kami lebih fokus kepada proyek yang berasal dari Pemerintah dan BUMN," paparnya.
Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) realisasikan capex Rp 80 miliar di semester I-2020
Saat ini emiten berkode saham WIKA ini masih memiliki order book mencapai Rp 79,45 triliun yang masih bisa diproduksi hingga beberapa tahun mendatang. Salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah Pembangunan Jalan Tol Kunciran - Batu Ceper - Cengkareng yang dimiliki Jasa Marga.
Adapun progres pembangunannya hingga pekan II Agustus 2020 telah mencapai 87% dan kini pembangunannya sedang berfokus pada pekerjaan struktur dan perkerasan. WIKA menargetkan pembangunan tol ini dapat selesai pada akhir 2020.
Tol ini nantinya membentang sepanjang 14,19 KM dan terbagi atas empat seksi. Seksi 1 Kunciran 44 - interchange Sultan Ageng Tirtayasa, Seksi 2 interchange Sultan Ageng Tirayasa - Benteng Betawi, kemudian Seksi 3 Benteng Betawi - interchange Husein Sastranegara, serta Seksi 4 interchange Husein Sastranegara - Benda Junction.
Sementara itu, WIKA juga sedang mengerjakan Terminal Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat milik Pelindo II. Terminal ini diproyeksikan untuk menyerupai pelabuhan-pelabuhan internasional besar lainnya di Indonesia dengan fasilitas modern. Dengan kapasitas yang mencapai 2 juta TEUs menjadikannya sebagai terminal terbesar di Kalimantan.
Baca Juga: Beberapa gerai Fast Food Indonesia (FAST) belum beroperasi
WIKA sendiri mengerjakan keseluruhan lingkup pada proyek pelabuhan ini seperti pembangunan onshore atau terminal di daratan, pembangunan dermaga di laut dan jalan akses penghubung dari daratan. "Saat ini pembangunannya mencapai 63% dan kami sedang fokus pada pekerjaan pemancangan dermaga dan pekerjaan bangunan fasilitas darat," bebernya.
Selain berfokus pada proyek domestik, WIKA juga kini tengah menggarap beberapa proyek di luar negeri. Salah satunya adalah Istana Kepresidenan Republik Niger yang merupakan proyek pertama perseroan di wilayah Barat Afrika. Pada proyek ini, lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung jawab WIKA meliputi pembangunan ballroom, service building dan pavillion of president atau tempat kerja Presiden.
Saat ini tim proyek berhasil mencatatkan progres sebesar 68% hingga pekan kedua di Agustus 2020 dan tengah fokus pada penyelesaian bangunan ballroom serta mengejar target untuk segera rampung pada Februari 2021 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News