Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan pusat bisnis atau central business district (CBD) Jakarta, akan diramaikan oleh kehadiran mal baru tahun ini. Mal tersebut bernama Astha Mall yang berlokasi di District 8, CBD Sudirman, Jakarta Selatan. Rencananya, pembukaan mal ini bakal digelar pada Semester II 2020 mendatang.
"Selama tahun 2020, yang kita lihat ada 1 gedung, shopping center, dia pengembangan dari District 8, itu baru ada lagi di CBD setelah 7 tahun, jadi memang CBD itu selama bertahun-tahun memang belum ada pasok baru," papar Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto, Rabu (8/7).
Baca Juga: Kurang peminat, tempat wisata di DKI Jakarta masih sepi pengunjung
Ferry menjelaskan alasan terbatasnya pasokan mal baru di CBD Jakarta. Alasannya tak terlepas dari aturan moratorium pembangunan properti di Jakarta. "Moratorium ini membatasi pengembangan pusat perbelanjaan di Jakarta. Hal ini berpengaruh pada pasokan baru," sambungnya.
Selain itu, menurut Ferry, tren belanja online juga berdampak luas pada kunjungan masyarakat Jakarta ke pusat perbelanjaan. Hal ini menyebabkan tingkat okupansi terus turun dari tahun ke tahun akibat banyak peritel atau penyewa yang menutup gerainya.
Astha Mall ini, dikembangkan oleh Agung Sedayu Group, melalui PT Agung Sedayu Retail Indonesia. Untuk merealisasikan Astha Mall, Agung Sedayu menggelontorkan dana hingga sekitar Rp 200 miliar.
Kehadiran Astha Mall nanti akan menggenapi pusat perbelanjaan lainnya di CBD Jakarta yang telah lebih dulu beroperasi yaitu Pacific Place, FX Senayan, Senayan City, Plaza Senayan, Grand Indonesia Shopping Town, Plaza Indonesia, Lotte Shopping Avenue, Kuningan City, Ambassador Mall, Rasuna Epicentrum, dan Plaza Festival Kuningan.
Baca Juga: Era new normal, begini strategi pusat perbelanjaan untuk bertahan
Adapun pasokan mal baru di seluruh kawasan Jadebotabek terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sejauh ini, pasokan mal di Jabotebek yang masuk pasar tahun 2020 ini totalnya seluas 1,4 juta meter persegi.
"Ditambah lagi ada mal baru yang akan masuk di semester kedua 2020 ini dan itu mengubah proyeksi okupansi menjadi lebih (sepi) dan sampai akhir 2021 dia memang masih mencari bentuk, masih berusaha untuk stabil dulu," pungkas Ferry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News