Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) targetkan raihan kontrak baru bisa tumbuh 10% di sepanjang 2023. Adapun di sepanjang 2022, perseroan mencatatkan total kontrak baru mencapai Rp 2 triliun.
Dari raihan kontrak itu, perseroan menggenggam beberapa kontrak dengan Rumah Sakit Eka Hospital dengan sub pekerjaan Bore pile & D. Wall. Kemudian ada juga kontrak struktur ADM Welding & CKD Press Part Building.
“Sementara di sektor infrastruktur kami memiliki kontrak penambahan lajur Tol Tanggerang – Merak 3KM 60+200,” jelas Corporate Secretary ACST, Kadek Ratih Paramita saat dihubungi Kontan.co.id pekan lalu.
Dia mengatakan perseroan masih cukup optimis dengan rencana perbaikan yang terus dilakukan sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Laba Argha Karya Prima (AKPI) Melesat 60,33% di Sembilan Bulan 2022
Perseroan juga menyiapkan sejumlah strategi bisnis di tahun 2023 ini. Diantaranya mengutamakan prinsip safety dan quality sebagai prinsip utama kerja, melakukan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai operational excellence, pemanfaatan teknologi engineering untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat aliansi dengan mitra strategis dan proaktif memperkaya keahlian guna menyediakan jasa konstruksi terintegrasi.
Ditahun 2023 ini ACSET turut aktif berpartisipasi dalam peluang-peluang proyek yang tersedia. Dalam keikutsertaannya dalam peluang-peluang tersebut, ACSET menjalankan prinsip know your customers (KYC) untuk menghindari adanya dampak-dampak yang mungkin timbul selama proyek berlangsung di waktu yang akan datang.
Sekedar informasi, Acset Indonusa berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 1,1 triliun hingga Oktober 2022 lalu. Di mana, segmen infrastruktur memiliki kontribusi terbesar yakni 60% dari total perolehan kontrak.
Per September 2022, ACST berhasil memangkas rugi bersih hingga 41% menjadi Rp 227 miliar di kuartal III-2022. Periode yang sama tahun lalu, rugi bersih Acset Indonusa sebesar Rp 386 miliar.
Dari sisi pendapatan, ACST juga alami penurunan hingga 26,6% menjadi Rp 793,7 miliar dari sebelumnya Rp 1,08 triliun pada kuartal III-2022. Raihan pendapatan ini masih dikontribusikan oleh sektor infrastruktur sebesar 39%, disusul oleh sektor struktur sebesar 36%, dan sektor fondasi sebesar 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News