Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai berkembangnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan sekaligus kewajiban mengurangi emisi karbon menjadi perhatian serius dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Lantas, PLN terus mendorong ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Selasa (28/1) mengungkapkan, kebutuhan akan SPKLU di Indonesia mencapai 7.146 buah di tahun 2030 nanti.
Baca Juga: PLN integrasikan data perpajakan dengan Ditjen Pajak Kemenkeu
Hal ini seiring terus bertumbuhnya jumlah pengguna kendaraan di Indonesia. Di sisi lain, peralihan kendaraan berbahan bakar fosil menuju kendaraan listrik juga diprediksi semakin berkembang di masa mendatang.
Sementara itu, Vice President Public Relations PLN Dwi Surya Abdullah menyampaikan, untuk tahun ini PLN menargetkan dapat membangun 168 SPKLU di Indonesia. Ia pun menyebut pemerintah mendukung penuh pembangunan SPKLU oleh PLN sebagai bagian dari pengembangan kendaraan listrik di tanah air.
Dwi tidak menjabarkan nilai investasi pembangunan SPKLU secara rinci di tahun ini. Yang pasti, kebutuhan dana investasi tersebut akan sangat tergantung pada jenis peralatan pengisi daya (charging) dan lokasi penempatan SPKLU.
Terkait lokasi, PLN akan mempertimbangkan secara matang permintaan terhadap kendaraan listrik di masing-masing kota atau daerah. Ini dilakukan supaya pembangunan SPKLU yang dilakukan oleh PLN benar-benar tepat sasaran.
Baca Juga: Perkuat pasar bisnis uang elektronik, LinkAja gandeng JNE