kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Separuh pemasukan MRT Jakarta ditopang dari penghasilan di luar pendapatan tiket


Rabu, 28 Agustus 2019 / 18:58 WIB
Separuh pemasukan MRT Jakarta ditopang dari penghasilan di luar pendapatan tiket
ILUSTRASI. Calon penumpang memasuki stasiun MRT


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain mendapatkan pendapatan dari farebox atau penjualan tiket, PT MRT Jakarta juga mendulang pendapatan dari non-farebox atau recurring income di luar pendapatan tiket. Pendapatan tersebut sampai dengan saat ini kontribusinya justru lebih besar ketimbang pendapatan tiket.

William Sabandar, Direktur Utama MRT Jakarta menyebut bahwa pendapatan recurring income tersebut didapatkan dari pendapatan iklan, naming right, ritel dan telekomunikasi. Tahun ini, targetnya pendapatan non-farebox bisa mencapai Rp 100 miliar.

"Kira-kira (realisasinya) tahun ini akan di atas itu. Tahun depan kami lihat lagi, tetapi tahun ini kami yakin terpenuhi dan bahkan bisa melewati target," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/8)

Baca Juga: Pengembangan MRT jadi prioritas pembangunan di Jakarta

Pendapatan recurring income yang cukup baik kontribusinya ini bisa membantu MRT Jakarta untuk mengurangi beban subsidi yang diberikan pemerintah. Mayoritas pendapatan tersebut digunakan untuk mendukung operasional perusahaan.

"Pendapatan non farebox itu sangat signifikan dan nilainya sampai dengan hari ini sama dengan pendapatan tiket bahkan lebih besar," lanjutnya.

?Ke depan, dirinya menyebut bakal terus memaksimalkan pendapatan recurring income untuk ruang komersial di stasiun. Bahkan nantinya, manajemen juga berpikir untuk bisa memonetisasikan ruang komersial dil uar stasiun yang terintegrasi dengan MRT Jakarta.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) berencana merenovasi ulang Intiland Tower awal 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×