Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepeda motor listrik asal Indonesia Gesits sebentar lagi akan diproduksi secara massal dan dipasarkan. Bahkan, Presiden Joko Widodo langsung memberikan audiensi khusus kepada para pemangku kepentingan untuk membahas hal ini.
Direktur PT Gesits Technologies Indo (GTI) Zaki Nahdi Saleh mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendapat pre-order hingga 30.000. "Januari 2019 sudah mulai diproduksi secara massal," katanya saat ditemui usai audiensi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (7/11).
Sekadar tahu saja, Gesits akan diproduksi oleh PT Wijaya Manufakturing (WIMA), sebuah perusahaan baru patungan antara PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) dengan PT GTI.
"Memproduksi Gesits ada di pabrik yang berada di kawasan industri PT WIKA di Cileungsi Bogor," tambah Zaki.
Lebih lanjut ia menjelaskan, harga Gesits nantinya akan bisa di bawah pasar kompetitor sekelas motor konvensional.
"Kita kan motor listrik pertama. Kuncinya disini itu motor beli, baterainya dimiliki Pertamina. Jadi harga bisa murah. Kalau motor listrik baterai di dalam, harga baterai hari ini masih mahal," jelas dia.
Harga baterai nantinya akan jauh lebih murah yakni 35% dari rata-rata 50% harga yang ditetapkan. "Lebih dari Rp 50 juta. Tapi dari kita kurang lebih Rp 20 juta, harga pasar kurang lebih Rp 22-23 juta," terang Zaki.
Untuk baterai, perusahaan bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai periset. Tapi ke depan Pertamina yang akan mengelola. Nantinya, untuk penggantian baterai akan ada di SPBU Pertamina.
"Nanti ada aplikasinya untuk bayar, tidak perlu pakai cash. Saat ini sudah ada 10 SPBU di Jakarta," tambahnya. Ke depan diharapkan akan ekspansi ke Surabaya dan Bali secara bertahap.
Rencananya, produksi Gesits ini akan diproduksi awal sebanyak 60.000 unit per tahun dan 5.000 unit per bulan. Asal tahu saja, proyek Gesits ini diprakarsai oleh Garansindo dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada 2015.
Dengan berjalannya waktu sudah banyak pihak yang ikut serta seperti pihak-pihak akademisi diwakili; Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Sementara dari pemerintah/BUMN merupakan BUMN yang memiliki keahlian di bidangnya, antara lain PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON), PT. Pindad (Persero), PT. Len Industri (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang diwakili PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel), serta PT. Gesits Technologies Indo (GTI) dari pihak swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News