Reporter: Handoyo |
JAKARTA. Harga daging sapi yang cukup tinggi September lalu, kini mulai menyusut. Kementrian Perdagangan (Kemdag) mencatat rata-rata harga daging sapi secara nasional di konsumen hingga kemarin (13/10) Rp 70.000 per kilogram (kg). Harga tersebut turun
Rp 1.500 dari rata-rata periode yang sama bulan lalu.
Harga daging sapi di sejumlah daerah lebih murah lagi, bahkan di bawah Rp 60.000 per kg. Padahal harga sepekan setelah Lebaran di awal September lalu harga daging sapi masih bertahan di kisaran Rp 75.000 - Rp 80.000 per kg.
Asnawi, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), mengatakan, harga daging sapi mulai mengalami penurunan pada pertengahan pekan ini. Soalnya, permintaan daging sapi di pasar terus berkurang. "Bulan lalu, volume permintaan sapi hidup di Jakarta rata-rata 1.500-1.800 ekor per hari, namun sekarang hanya 900 ekor," jelas Asnawi, Kamis (13/10). Ratusan sapi tersebut diserap oleh 151 pasar di bawah naungan PD Pasar Jaya.
Lantaran permintaan turun, harga daging sapi di tingkat konsumen Jakarta pun merosot menjadi Rp 65.000 per kg. Padahal, saat Lebaran lalu harga daging sapi di Jakarta menembus Rp 80.000 per kg, dan selanjutnya hanya turun menjadi Rp 75.000 per kg. Maka, harga daging di rumah potong hewan (RPH) Jakarta juga semakin murah, turun dari sekitar Rp 54.000 per kg, menjadi Rp 48.000 per kg.
Kementerian Pertanian (Kemtan) mendata, penurunan harga juga berlangsung di beberapa sentra peternakan sapi. Misalnya di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat harga daging turun 6,25% dalam sebulan terakhir, menjadi Rp 75.000 per kg pada minggu II bulan ini. Pada periode sama, harga daging sapi di tingkat konsumen di kabupaten Sumbawa turun dari Rp 55.000 per kg menjadi Rp 52.500 per kg dan di Garut, dari Rp 65.000 menjadi 58.000 per kg.
Joni Liano, Ketua Asosiasi Produsen Dading dan Feedlot Indonesia (Apfindo), bilang, harga sapi hidup juga semakin murah. Kini, harga rata-rata sapi hidup hanya Rp 24.000 - Rp 26.000 per kg, sebelumnya Rp 26.000 - Rp 27.000 per kg. "Ke depan, harga akan terus turun," jelas Joni.
Joni memperkirakan harga sapi hidup akan semakin turun ke tingkat Rp 22.000 - Rp 24.000 per kg. "Menjelang Lebaran Haji, pasokan sapi biasanya melimpah, harga pun tertekan," kata Joni.
Selain itu, konon sebagian masyarakat juga beralih ke daging ayam karena lebih murah. Data di Kemdag, harga daging ayam sekitar Rp 25.000 per kg pada bulan ini, lebih rendah dari harga di bulan Agustus dan September yang sebesar Rp 26.000 per kg.
Sependapat dengan Joni, Asnawi memperkirakan penurunan harga masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Mestinya, harga daging sapi sekitar Rp 63.000 per kg-
Rp 64.000 per kg. "Itu harga normal, agar peternak tetap untung, konsumen juga senang," jelas Asnawi.
Impor turun
Thomas Sembiring, Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia, menjelaskan, penurunan konsumsi juga mengakibatkan volume impor daging sapi menyusut. Tahun lalu, pengusaha mendapatkan jatah impor daging sebanyak 120.000 ton, kini hanya 100.000 ton. "Semua importir mengaku volume transaksi berkurang," jelas Thomas. Sayangnya, ia mengaku belum memiliki data realisasi impor daging 2011 ini.
Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, volume impor daging karkas sapi sepanjang Januari - Juli 2011 hanya 29.595,55 ton, turun 40,12% dari periode sama tahun 2010 sebanyak 49.428,11 ton. Impor jeroan sapi juga berkurang 37,35% menjadi 17.994,5 ton.
Menurut Thomas, melemahnya permintaan daging sapi karena konsumen sudah mengalihkan dananya untuk kepentingan yang lain. Setelah lebaran, konsumen lebih memilih mengalokasikan dananya untuk kebutuhan primer. "Ini selalu terjadi di setiap tahun," kata Thomas. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News