Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah mengklaim proses pembangunan 13 waduk tahun ini sudah sesuai dengan target yang diharapkan. Hingga saat ini, sudah ada empat bendungan yang telah dilakukan kontrak. Bahkan, minggu depan dijadwalkan ada empat kontrak pembangunan lagi untuk empat bendungan.
Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), hingga bulan Maret lalu empat waduk yang telah selesai kontraknya adalah bendungan Raknamo yang berada di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bendungan Logung di Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
Selain itu, ada juga bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara dan Bendungan Keureuto, di Kabupaten Aceh Utara Nangro Aceh Darussalam (NAD). Dari empat bendungan tersebut, serapan anggarannya mencapai Rp 270 miliar.
Sementara, pada tanggal 22 Juni namti juga akan dilakukan penandatanganan kontrak pembangunan empat waduk lagi yakni yakni Passeloreng di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, bendungan Tanju di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Baray (NTB), bendungan Mila di Kabupaten Dompu NTB, dan bendungan Karian di Kabupaten Lebak Banten.
Untuk empat bendungan yang akan dilakukan penandatangan tersebut dananya sekitar Rp 450 miliar. "Dengan demikian, dengan tambahan kontrak tersebut jumlah serapan anggaran untuk pembangunan bendungan sudah dapat mencapai lebih dari 50%," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU-Pera Mudjiadi, Rabu (17/6).
Sekadar gambaran, total anggaran pembangunan bendungan pada tahun ini adalah sebesar Rp 10,5 triliun. Pada tahap awal ini, dana tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan dan akses menuju bendungan.
Selain kedelapan waduk diatas, waduk lain yang siap mulai dikerjakan tahun ini adalah waduk Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat NTB, bendungan Estuari Sei Gong di Batam Kepulauan Riau, bendungan Tapin di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan, bendungan Telaga Waja Kabupaten Karangasem Bali atau bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang Banten, serta bendungan Rotiklod di Kabupaten Belu NTT.
Mudjiadi bilang, seluruh kontrak pembangunan bendungan sendiri diperkirakan akan kelar setidaknya hingga September mendatang. Untuk tahun depan, proyek pembangunan bendungan diharapkan sudah dapat memasuki konstruksi fisik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News