kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Serap panen, gudang Bulog Bengkulu penuh rastra


Jumat, 14 April 2017 / 13:25 WIB
Serap panen, gudang Bulog Bengkulu penuh rastra


Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto

BENGKULU. Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Provinsi Bengkulu menargetkan pada semester I/2017 mampu menyerap gabah petani sebesar 6.000 ton. Penyerapan akan berlangsung optimal saat panen raya akhir April hingga Mei 2017.

Panen raya digelar pada beberapa kabupaten sentra produksi padi, yakni Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kepahiang, Mukomuko, dan Bengkulu Selatan. "Kalau sekarang posisinya baru ratusan ton karena periode panen raya mundur pada akhir April 2017," kata Kepala Bulog Divre Bengkulu Subali Agung Gunawan di Bengkulu, Jumat (14/4).

Hasil serapan dari gabah petani tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk penyediaan program bantuan beras sejahtera (rastra) bagi rumah tangga sasaran di Bengkulu. "Jadi masyarakat mendapatkan beras yang sesuai dengan lidah mereka, hasil panen daerah kita sendiri yang dijadikan untuk pasokan rastra," kata dia.

Agung mengimbau pemerintah setempat agar segera mengambil kuota rastra bagi masing-masing kabupaten dan kota. Sebab saat ini kondisi gudang Bulog Divre Bengkulu mengalami overload karena belum ada daerah yang mengambil kuota rastra.

"Kalau seperti ini kita juga kesulitan untuk menyerap gabah hasil panen petani, karena gudang penuh, jika pemda belum juga mengambil rastra, terpaksa kita sewa gudang tambahan," ucapnya.

Sepanjang 2017 Bulog Divre Bengkulu menargetkan akan menyerap gabah petani sebesar 12.000-13.000 ton. Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, dan Rejang Lebong menjadi target serapan.

"Untuk Mukomuko kita harus upayakan gudang dulu. Hasil gabah di sana lebih banyak dijual ke Provinsi Sumatera Barat sebab daerah ini berada di perbatasan, petani pengumpul dari Sumbar membeli dengan harga lebih baik, namun kita tetap berharap petani menjual ke kita," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×