Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberhasilan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) dan SpaFactory Bali meraih sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Supply Chain Certification (SCC) menandai langkah penting bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM) untuk menembus pasar nasional dan global.
Capaian ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya domain korporasi besar, tetapi dapat diakses oleh UMKM kreatif di Indonesia.
Dengan sertifikasi tersebut, produk berbasis sawit seperti palm-based batik wax, lilin dekoratif, lilin aromaterapi, hingga lini personal care BOEMI Botanical dari SpaFactory Bali kini punya nilai tambah yang diakui secara global.
Baca Juga: Kemenperin: Desain Kemasan Berperan Penting Angkat Daya Saing Produk IKM
Standar keberlanjutan memberi jaminan kualitas dan etika produksi, sekaligus meningkatkan daya saing UMKM di tengah tren pasar yang makin menuntut produk ramah lingkungan.
Menurut Alpha Febela Priyatmoko, Ketua FPKBL, capaian ini tidak hanya membuka peluang ekspor, tetapi juga menjadi bukti bahwa kreativitas bisa berjalan seiring dengan keberlanjutan.
“UMKM batik seperti kami akhirnya bisa membuktikan bahwa keberlanjutan itu inklusif. Hal ini memberi semangat baru untuk berkreasi sekaligus memperluas akses ke pasar internasional,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).
Dukungan multipihak menjadi kunci keberhasilan proses sertifikasi. WWF Indonesia dan CECT Universitas Trisakti mendampingi proses pengembangan, Daemeter berperan dalam inovasi produk, sementara Control Union memastikan pengesahan resmi melalui audit.
Baca Juga: Daya Saing Anjlok, PR Indonesia Banyak
Kolaborasi ini menciptakan fondasi yang memperkuat posisi UMKM dalam rantai pasok berkelanjutan.
Deputy Director Market Transformation RSPO Indonesia, M Windrawan Inantha, menyebut capaian ini sebagai tonggak awal peningkatan konsumsi produk sawit berkelanjutan di Indonesia.
“Sertifikasi RSPO sama pentingnya bagi UMKM hilir seperti FPKBL dan SpaFactory Bali. Dengan sustainability meets creativity, kita membuktikan rantai pasok berkelanjutan bisa nyata dari hulu ke hilir,” tegasnya.
Ke depan, produk UMKM berbasis sawit berkelanjutan tidak hanya hadir sebagai karya estetika, tetapi juga sebagai daya tarik baru bagi pariwisata dan konsumen global. Inovasi ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produk kreatif yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Biaya Produksi Tinggi, Daya Saing Ekspor Perikanan Indonesia Jadi Lemah
Momentum bersejarah tersebut dipamerkan dalam INACRAFT 2025 di Jakarta International Convention Center pada 1–5 Oktober.
Dalam pameran itu, FPKBL memperkenalkan inovasi batik wax berbasis sawit serta produk lilin baru, sementara SpaFactory Bali menampilkan koleksi personal care berstandar global.
Selanjutnya: Arsjad Rasjid: Sriwijaya Capital Gandeng Danantara di Sebuah Proyek Bisnis Jumbo
Menarik Dibaca: Waktu Terbaik Investasi Kripto, Cek Disini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News