kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sertifikat operasional Citilink ditargetkan April


Minggu, 25 Maret 2012 / 14:31 WIB
Sertifikat operasional Citilink ditargetkan April
ILUSTRASI. Kilang milik PT AKR Corporindo


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can


JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan sertifikat operasional bagi Citilink terbit pada April 2012 mendatang. Target ini supaya rencana pemisahan (spin off) Citilink bisa sesuai rencana.

Direktur Keuangan GIAA Elisa Lumbantoruan mengatakan, proses sertifikasi operasional (Air Operator Certificate) Citilink sudah memasuki tahap keempat. Pada tahap ini, Kementerian Perhubungan akan memeriksa pesawat dan kesiapan kru.

"Proses AOC tahap keempat diperkirakan dapat selesai dalam tiga hingga empat minggu, sehingga kami menargetkan pada April 2012 AOC untuk Citilink bisa diterbitkan," kata Elisa, akhir pekan lalu.

Citilink akan mengoperasikan lima pesawat milik sendiri dan lima pesawat sewa. Jumlah pesawat ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Sepanjang 2012 manajemen Garuda berencana mendatangkan 10 pesawat tambahan untuk Citilink, terdiri dari sembilan Airbus A320-200 dan satu unit Boeing 737-300. Sehingga total pesawat yang dioperasikan sampai akhir 2012 berjumlah 20 unit.

Untuk spin off Citilink, Garuda mengeluarkan dana sekitar Rp 1,8 triliun. Dana tersebut antara lain digunakan untuk modal disetor Rp 430 miliar dan pengadaan lima pesawat Boeing 737-300 milik Garuda yang digunakan Citilink.

Kemudian dana deposit sewa 23 pesawat Airbus A320 sebesar Rp 23 miliar, joining fee pilot sebesar Rp 25 miliar, biaya training tenaga kerja Rp 20 miliar, dan biaya training awak kabin sebesar Rp 50 juta per orang.

Garuda juga merencanakan Citilink menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2014 mendatang. Menurut Elisa, IPO Citilink ini bertujuan memperkuatn struktur permodalan setelah lepas dari Garuda.

Ke depannya, Garuda berharap Citilink mempunyai kinerja yang bagus sebelum IPO. Garuda menargetkan Citilink menghasilkan laba sebesar Rp 200 miliar pada 2013.

Salah satu caranya adalah dengan mengoperasikan lebih banyak Airbus A320 dan mengurangi pengoperasian Boeing 737-300 dan 737-400. "Sehingga Citilink dapat menghemat biaya operasional bahan bakar," ujarnya.

Alasan berikutnya adalah segmen LCC yang dilayani Citilink, merupakan segmen dengan pangsa pasar tertinggi dibandingkan dengan maskapai yang melayani segmen medium services atau full services.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×