kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setahun Merger, Pelindo Terminal Petikemas Hemat Hingga Rp 500 Miliar


Sabtu, 15 Oktober 2022 / 08:03 WIB
Setahun Merger, Pelindo Terminal Petikemas Hemat Hingga Rp 500 Miliar
Truk trailer melintas di lapangan penumpukan kontainer di PT Terminal Petikemas Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/8/2022). Setahun Merger, Pelindo Terminal Petikemas Hemat Hingga Rp 500 Miliar.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pelindo pada 1 Oktober 2021 disebut mampu memberikan penghematan bagi perusahaan. Salah satu penghematan didapat dari optimalisasi aset yang dilakukan oleh subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP). 

Selama setahun, penghematan dari optimalisasi aset disebut sedikitnya mencapai Rp 500 miliar.

Corporate Secretary SPTP Widyawendra mengatakan, nilai penghematan tersebut didapat dari sejumlah relokasi peralatan yang dilakukan oleh perseroan. 

Relokasi peralatan pendukung kepelabuhanan dilakukan oleh SPTP untuk memenuhi kebutuhan minimal peralatan di terminal peti kemas yang membutuhkan. 

Hingga September 2022, sedikitnya SPTP telah merelokasi 3 unit alat angkat peti kemas di atas dermaga (quay container crane/QCC), 4 unit alat angkat peti kemas di lapangan penumpukan (rubber tyred gantry/RTG).

Baca Juga: Percepat Proses Digitalisasi di Pelabuhan, PT SPIL Berkolaborasi dengan Pelindo

“Optimalisasi aset ini dilakukan untuk mendukung standardisasi terminal peti kemas dengan cara memenuhi kebutuhan minimum peralatan, ketimbang jika harus melakukan pembelian baru melalui pengadaan yang membutuhkan biaya besar dan waktu yang tidak sedikit,” kata Widyaswendra, dalam siaran pers yang dikutip Sabtu (15/10).

Disebutkan, nilai baru alat jenis QCC berkisar antara Rp 140 milliar hingga Rp 160 milliar per unit. Sementara untuk jenis RTG berkisar antara Rp 40 milliar hingga 50 milliar. 

Jumlah aset yang dioptimalkan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas hingga tahun 2025 mencapai 99 peralatan yang akan direlokasi ke sejumlah terminal peti kemas di seluruh wilayah kerja perusahaan.

“Selain QCC dan RTG juga ada alat angkat dan angkut peti kemas lainnya yang akan dioptimalkan, tentunya disesuaikan dengan terminal yang akan dituju terutama infrastruktur seperti dermaga dan lapangan penumpukan,” lanjutnya.

Baca Juga: Genjot Layanan Terminal, IPCC Menyiapkan Belanja Modal Rp 40 Miliar di 2023

Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan saat ini terdapat ketimpangan antara terminal peti kemas di wilayah barat dengan wilayah timur di Indonesia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×