kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setelah banjir, kini jalan rusak ganggu distribusi


Jumat, 24 Januari 2014 / 15:42 WIB
Setelah banjir, kini jalan rusak ganggu distribusi
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker melintas di terowongan Kendal, Jakarta,


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Gangguan distribusi bahan pokok nampaknya masih akan terus berlanjut, setidaknya dalam beberapa waktu kedepan. Setelah banjir, kerusakan jalan yang menghubungkan antara sentra produksi ke pasar menjadi terhambat. Walhasil, harga beberapa kebutuhan pokok khususnya hortikultura dan daging ayam diproyeksikan masih tetap tinggi.

Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, banjir dan tanah longsor yang telah berjalan antara sepekan hingga 10 hari terakhir di beberapa daerah mengakibatkan tertundanya distribusi barang. "Aibat hujan, jalan menjadi rusak yang menjadi urat nadi distribusi di Jawa," ujar Bayu, Jumat (24/1).

Berdasarkan pantauan Bayu setidaknya terdapat tiga lokasi yang jalur distribusi barangnya terganggu. Ketiga tepat tersebut adalah, daerah tol Jakarta-Serang, Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat, dan Pantura Jawa Tengah.

Akibat buruknya kondisi jalan tersebut, arus distribusi barang menjadi terhambat. Bayu bilang, bila pada saat banjir saja proses distribusi tertunda sekitar enam jam hingga 12 jam, kini setelah jalan rusak pengiriman barang dapat molor menjadi 12 jam-36 jam.

Salah satu dari akibat cuaca buruk ini adalah menurunnya pasokan produk hortikultura yang masuk ke Jakarta. "Pasokan hortikultura terus terang kurang ke Kramat jati, tetapi tidak sampai nol," kata Bayu.

Mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag) suplai produk hortikultura lainnya ke pasar induk kramat jati pada minggu ke tiga bulan ini rata-rata mengalamni penurunan. Untuk kentang misalnya, pada minggu ke tiga bulan Januari ini suplainya 539 ton, turun 18,9% dibanding minggu pertama bulan Januari sebanyak 665 ton.

Pasokan bawang merah juga mengalami penurunan dari 585 ton pada minggu pertama bulan Januari, menjadi 385 ton pada minggu ketiga bulan Januari. Pasokan cabe juga turun dari 947 ton pada minggu pertama bulan Januari menjadi 926 ton di minggu ke tiga bulan Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×