kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setelah daging, pemerintah akan impor sapi potong


Rabu, 17 Juli 2013 / 13:21 WIB
Setelah daging, pemerintah akan impor sapi potong
ILUSTRASI. Ilustrasi cara mencuci beras.


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah kewalahan menstabilkan harga daging sapi secara wajar. Masih tingginya harga daging sapi di pasaran adalah salah satu indikatornya.

Sebagai solusi, pemerintah pun berencana menambah kuota impor sapi potong. Namun, anehnya, pemerintah belum mengetahui pasti berapa banyak sapi potong yang akan diimpor.

Hatta Radjasa, Menteri Koordinator Perekonomian menegaskan, pihaknya sudah mendapat laporan dari Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan bahwa kuota daging sapi impor sebanyak 3.000 ton milik Bulog, belum dapat memenuhi kebutuhan pasar daging sapi dalam negeri.

"Saya tidak tahu teknisnya berapa (jumlah sapi yang akan diimpor). Silakan tanya Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan," kilah Hatta saat ditanya berapa jumlah sapi yang akan diimpor tersebut, Selasa (17/7).

Menurut Hatta, kementeriannya menargetkan, tambahan sapi tersebut bisa didatangkan sampai akhir bulan ini. Tujuannya, harga daging sapi di pasaran bisa turun lagi ke angka Rp 75.000 - Rp 80.000 sebelum Hari Raya Lebaran.

Ditemui di tempat yang sama, Menteri Pertanian Suswono, juga tidak dapat menjelaskan seberapa banyak sapi potong yang akan diimpor tersebut.

"Jumlahnya tergantung kebutuhan pasar. Pokoknya pasar masih kurang (daging sapi) akan terus ditambah," ujarnya. Tapi, Suswono juga tidak dapat menyebutkan berapa kebutuhan pasar tersebut.

Suswono bilang, khusus impor sapi potong sampai akhir Juli ini tidak menggunakan kuota impor karena alasan dalam keadaan darurat.

"Ya intinya, kan, kondisi darurat untuk stabilkan harga. Jadi, kita tidak mematok pada jumlah tertentu," jelas Suswono. Kondisi darurat yang dimaksud adalah harga daging sapi di pasaran yang saat ini masih mahal.

Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan menambahkan, sampai saat ini daging sapi beku impor milik Bulog baru datang 16,83 ton dari total kuota 3.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×