kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.244   22,00   0,14%
  • IDX 6.914   16,59   0,24%
  • KOMPAS100 1.007   5,50   0,55%
  • LQ45 773   2,01   0,26%
  • ISSI 226   1,95   0,87%
  • IDX30 399   1,82   0,46%
  • IDXHIDIV20 462   1,17   0,25%
  • IDX80 113   0,60   0,53%
  • IDXV30 114   1,34   1,18%
  • IDXQ30 129   0,34   0,27%

Setiap hari ada 69 nyawa melayang di jalan raya


Rabu, 04 Februari 2015 / 20:07 WIB
Setiap hari ada 69 nyawa melayang di jalan raya
ILUSTRASI. Citra satelit menunjukkan konstruksi serupa landasan pacu pesawat di Pulau Triton, Laut China Selatan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Data memprihatinkan diungkap dalam diskusi keselamatan berkendara yang digelar Rifat Drive Labs di Jakarta, Rabu (4/2). Dijelaskan, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia setelah penyakit jantung/stroke dan TBC (tuberculosis).

Chief Instructor Rifat Drive Labs Nugroho Respati membeberkan data yang diambil dari kepolisian, Indonesia berada di peringkat kelima dunia sebagai negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi. “Ada 1,2 juta korban jiwa pada 2014 di seluruh dunia,” kata Yoyok panggilan akrab Nugroho.

Di Indonesia pada 2014, populasi mobil bertambah sekitar 1,2 juta unit dan lebih dari 7 juta unit sepeda motor, kebanyakan kendaraan baru ini beredar di Jakarta dan sekitarnya.

Bila dihitung rata-rata, kata Yoyok, setiap jam terjadi 12 kecelakaan lalu lintas yang merebut setidaknya tiga korban jiwa. Setiap hari 69 nyawa melayang di jalan raya.

2013

Dua tahun lalu diperkirakan 11 juta mobil beredar di seluruh Tanah Air, naik delapan juta dibanding 2000. Sementara itu kendaraan paling banyak tetap sepeda motor, naik 13 juta unit dari 2000 menjadi 84 juta unit pada 2013.

“Kecelakaan paling tinggi melibatkan roda dua. Korban yang berjatuhan di usia produktif antara 15 – 20 tahun,” ungkap Yoyok.

Jakarta menurun

Desember lalu Polda Metro Jaya mengatakan angka kecelakaan lalu lintas di Ibu Kota pada 2014 menurun. Namun penyebabnya bukan karena tingkat keselamatan berkendara yang meningkat melainkan karena macet.

“Data kecelakaan memang kadang naik kadang turun, tapi di Indonesia rata-rata ada 30.000 kecelakaan dalam setahun. Tahun lalu angka kecelakaan memang menurun, tapi macet menyebabkan stres. Terlalu berlama-lama di perjalanan juga dinilai tidak produktif,” ungkap Yoyok. (Febri Ardani Saragih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×