Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peternak menyebut sistem resi gudang (SGR) akan memberikan manfaat bagi stabilitas harga ayam. Penerapan SGR bagi karkas ayam beku akan membuat stok ayam yang ada di pasar dapat dikendalikan.
Terutama bagi peternak ayam dengan skala besar yang ikut menjual ayam hidup di pasar.
"Pengaruhnya secara tidak langsung akan mengurangi suplai di pasar tradisional yang menjadi marketnya peternak kecil mandiri," ujar Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/5).
Sugeng bilang peternak mandiri hingga saat ini belum banyak memanfaatkan SGR tersebut. Pasalnya SGR menetapkan standar ayam yang dapat disimpan di gudang harus dalam keadaan beku. "Kemampuan peternak rakyat baru memasarkan ayam hidup," terang Sugeng.
Baca Juga: Kemendag yakin pasokan dan harga bahan pangan stabil saat bulan puasa
Sebagai informasi, ayam karkas beku telah masuk dalam komoditas yang dapat disimpan dalam SRG. Hal itu tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan nomor 33 tahun 2020.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah merosotnya harga ayam di tingkat peternak. Meski begitu, saat ini harga ayam di tingkat peternak masih dalam titik yang rendah. "Harga ayam 10 hari terakhir di bawah biaya pokok peternak kecil," jelas Sugeng.
Sugeng bilang harga ayam di tingkat peternak saat ini sebesar Rp 19.000 per kilogram (kg). Sementara modal peternak sebesar Rp 20.000 per kg.
Mahalnya harga ayam dipengaruhi oleh tingginya harga ayam day old chicken (DOC). Selain itu harga pakan juga disampaikan Sugeng terus mengalami kenaikan sehingga menekan biaya produksi.
Selanjutnya: Memudahkan peternak, KBI hadirkan SRG Ayam Beku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News