Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan tarif 32% oleh Amerika Serikat terhadap sejumlah produk asal Indonesia tidak memberikan dampak langsung terhadap PT Sharp Electronics Indonesia.
Namun, perusahaan tetap mewaspadai efek lanjutan dari kebijakan tersebut, terutama potensi membanjirnya produk impor murah dari negara-negara yang kehilangan pasar di AS.
Baca Juga: Setengah Abad di Indonesia, SHARP Tebar Hadiah Spesial di Ulang Tahun ke-55
"Produk yang kami buat di Indonesia tidak diekspor ke AS. Umumnya, ekspor kami justru ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Papua Nugini, Timur Tengah, Afrika, hingga Fiji. Selain itu, bahan baku yang kami gunakan juga tidak berasal dari Amerika," ujar Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia kepada Kontan.co.id, Senin (14/7).
Meski demikian, Andry menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebagai salah satu dampak tidak langsung dari dinamika global, dapat memicu kenaikan harga jual dan berisiko menekan permintaan di pasar domestik.
Ia juga menyoroti potensi limpahan barang elektronik dari negara-negara seperti China, Malaysia, dan Thailand yang selama ini menggantungkan ekspornya ke pasar AS.
“Yang kami khawatirkan adalah membanjirnya barang-barang dari China dengan harga dumping ke Indonesia,” kata Andry.
Baca Juga: Tarif Tinggi AS Tak Gentarkan Mayora (MYOR), Fokus Perkuat Posisi di Pasar Global
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Sharp Indonesia memperkuat strategi penjualan langsung ke konsumen (sell-out strategy) serta memperluas jaringan layanan purnajual di seluruh Indonesia.
Perusahaan juga fokus mengembangkan inovasi produk serta memperkuat strategi pemasaran, baik secara digital maupun konvensional, guna menjaga daya saing di pasar.
Sharp juga berharap ketidakpastian global dapat menghadirkan peluang, khususnya jika harga bahan baku menurun akibat pelemahan permintaan internasional.
Selanjutnya: Wacana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan di 2026, Ekonom Sebut Mendesak Dilakukan
Menarik Dibaca: Bitcoin di Atas US$ 120.000, Robert Kiyosaki Bilang Ini Saat Terbaik Menjadi Kaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News