Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia mengejar pangsa pasar smartphone sebesar 15% dalam jangka waktu tiga tahun ke depan. Jika target tersebut tercapai, Sharp bakal berinvestasi pabrik smartphone di Indonesia.
National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia, Andry Adi Utomo menyatakan, saat ini karena adanya pandemi corona, pasar smartphone menurun secara selling out karena daya beli yang melemah.
"Produk smartphone Sharp baru keluar di kuartal II sehingga masih dalam proses penetrasi pasar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (29/7).
Baca Juga: Permintaan barang elektronik masih akan di bawah angka normal hingga tutup tahun
Sharp sendiri sudah meluncurkan tiga model smartphone mulai dari harga Rp 4 juta hingga Rp 12,99 juta. Pada bulan Februari 2020 lalu, perusahaan elektronik asal Jepang ini merilis Sharp Aquos V seharga Rp 4,5 juta. Andry mengungkapkan, dari Februari hingga Juni 2020, Sharp Aquos V sudah terjual sebanyak 2.000 unit.
Sementara, dua smartphone teranyar Sharp adalah Sharp Aquos Zero 2 dan Sharp Aquos R3 yang diluncurkan pada Rabu (10/6).
Sharp Electronics Indonesia menargetkan penjualan smartphone sekitar 1.000 unit per bulan sampai akhir tahun ini dan di dua bulan ini target tersebut tercapai.
"Untuk target sepanjang tahun ini sebanyak 15.000 unit smartphone," kata Andry.
Andry mengakui, saat ini Sharp belum berencana untuk investasi pabrik smartphone di Indonesia. Tapi bukan tidak mungkin kalau smartphone Sharp bisa mencapai market share sebesar 15% dalam tiga tahun mendatang, Sharp akan membuka pabrik di sini.
"Sharp akan mempertimbangkan untuk investasi," jelas Andry. Ia belum bisa merici market share smartphone Sharp saat ini karena masih sangat kecil.
Baca Juga: Penjualan produk Sharp berteknologi plasmacluster melonjak di masa pandemi corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News