Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 50 tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
Salah satu yang diatur dalam beleid tersebut adalah kewajiban kantor perwakilan bagi Penyelenggara PMSE (PPMSE) luar negeri. Hal itu dilakukan untuk menjamin perlindungan bagi konsumen.
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan, sehubungan dengan regulasi Permendag Nomor 50/2020, pihaknya masih akan terus mengkaji lebih lanjut lagi dan terbuka atas ruang diskusi dengan Kemendag.
Baca Juga: Empat kategori belanja naik empat kali lipat di platform Shopee Indonesia
“Terkait kewajiban untuk memiliki kantor, sebagai bagian dari upaya untuk mematuhi peraturan dari pemerintah, Shopee Indonesia telah memiliki kantor di Jakarta sejak awal kami beroperasi,” Kata Handhika kepada Kontan.co.id, Jumat (12/6).
Di tahun 2020, Ia juga mencatat lebih dari 185 juta pesanan untuk pasar Indonesia pada kuartal pertama 2020, atau rata-rata harian lebih dari 2 juta pesanan, meningkat 122,6% jika dibandingkan dengan tahun 2019 di periode yang sama.
“Ini juga diperkuat oleh peningkatan penjualan dan pendapatan yang dihasilkan oleh para penjual dan mitra brand dari kampanye Big Ramadhan Sale #ShopeeDariRumah,” Tambahnya.
Dengan adanya performa bisnis tersebut selama tahun 2019, Shopee terus berupaya menciptakan pengalaman belanja online yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk semua.
Adapun selama periode ini, pihaknya fokus dalam memberikan kenyamanan kepada seluruh pengguna kami, sebagai upaya e-commerce dalam memberikan akses kepada masyarakat Indonesia terhadap berbagai kebutuhan esensial tanpa harus keluar rumah selama periode ini berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
