kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siap Masuk Bursa Karbon, Cermati Rencana Ekspansi dan Rekomendasi Saham PGEO


Selasa, 29 Agustus 2023 / 05:50 WIB
Siap Masuk Bursa Karbon, Cermati Rencana Ekspansi dan Rekomendasi Saham PGEO


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyambut positif kehadiran Bursa Karbon yang sedang digagas oleh otoritas pasar modal. Entitas usaha Pertamina di bidang panas bumi ini siap ikut serta dalam pelaksanaan Bursa Karbon di Indonesia.

Bursa Karbon dinilai bisa memberikan insentif kepada perusahaan untuk berpartisipasi dalam upaya mitigasi perubahan iklim. 

"Kami menyambut baik serta siap berkontribusi terhadap inisiatif Bursa Karbon sebagai alat yang dapat mendorong pengurangan emisi secara efisien," ungkap Manager Corporate Communication & Stakeholder Management PGEO, Muhammad Taufik, kepada Kontan.co.id, Senin (28/8).

Taufik melanjutkan, saat ini PGEO sedang fokus melakukan pengembangan bisnis untuk mencapai target kapasitas terpasang 1 Gigawattt (GW) dalam dua tahun mendatang. Guna mencapai target tersebut, PGEO tengah mengembangkan sejumlah proyek.

Baca Juga: Bagaimana Nasib IHSG Awal Pekan Ini (28/8)? Cek Rekomendasi Sahamnya

Di antaranya ada Proyek Lumut Balai unit 2 berkapasitas 55 Megawatt (MW), Hululais Unit 1 dan 2 (110 MW), serta implementasi co-generation di beberapa area lainnya. Proyek Lumut Balai Unit 2 sedang dalam fase review engineering secara intensif, persiapan konstruksi fasilitas produksi dan aktivitas test piling dan GPP Earthwork.

Sedangkan pada Proyek Hululais Unit 1 dan 2, PGEO sedang melakukan proses pembebasan lahan tambahan untuk fasilitas produksi. PGEO juga tengah menggelar lokakarya dengan PLN untuk penyelaraskan rencana operasi komersial alias Commercial Operation Date (COD).

 

Taufik bilang, saat ini PGEO berada pada posisi keuangan solid untuk tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini tercermin dari tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang kuat, berada di kisaran 40% pada kuartal I-2023. 

"Dengan efisiensi yang dilakukan Perseroan, kami optimis akan mencapai pertumbuhan berkelanjutan," imbuhnya.

Baca Juga: Bekal Trading dan Investasi, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Ke depan, PGEO tetap fokus memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan, khususnya panas bumi. "Menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau," tandas Taufik.

Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, PGEO menyampaikan kesiapannya untuk melancarkan ekspansi bisnis secara global. Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi mengungkapkan saat ini ada beberapa negara yang sudah menjadi target pasar PGEO, mulai dari Afrika, Eropa maupun Asia.

Pekan lalu, PGEO telah menjajaki kerja sama dengan Africa Geothermal International No.1 Limited (AGIL No.1) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya. Langkah kedua pihak ditandai melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

MoU dilakukan oleh Fred N. Ojiambo selaku Board of Directors Africa Geothermal International Limited (AGIL) dan Julfi Hadi selaku Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Nairobi, Kenya pada Minggu (20/08). 

AGIL merupakan anak usaha dari AGIL No.1, perusahaan terbatas di Kenya yang bergerak di bidang pengembangan energi panas bumi. Salah satunya melalui wilayah konsesi Longonot di Kenya, yang memiliki potensi pengembangan sampai dengan 500 MW, dimana 140 MW siap untuk di eksploitasi.

Rekomendasi Saham

Dari sisi pergerakan saham, PGEO sudah berlari kencang di bulan Agustus. Pergerakan harga saham PGEO mencerminkan penguatan 44,74% dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: Preparing to Collect Fortune from the Carbon Exchange

Pada perdagangan Senin (28/8), PGEO lanjut menguat 9,39% ke posisi Rp 1.165 per saham. Melejit dibandingkan harga saat PGEO pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari 2023 dengan harga Rp 875 per saham.

Pengamat Pasar Modal & Founder WH Project William Hartanto mengamati lonjakan harga PGEO beberapa waktu terakhir terdongkrak oleh respons pasar terhadap sentimen Bursa Karbon. Hal ini mendorong saham PGEO pada fase uptrend sehingga menarik dikoleksi.

Analis Saham Rakyat by Samuel Sekuritas, Billy Halomoan mengungkapkan salah satu sektor yang akan diuntungkan dari adanya Bursa Karbon adalah emiten yang bergerak di bisnis energi terbarukan, termasuk panas bumi. 

"Dengan adanya Bursa Karbon, permintaan terhadap kredit karbon yang dihasilkan dari proyek-proyek hijau dapat meningkat," kata Billy.

Baca Juga: Mandiri Sekuritas Catatkan Kinerja Prima Hingga Juli 2023

Dus, kehadiran Bursa Karbon dapat menjadi katalis positif yang mendorong prospek emiten energi terbarukan. PGEO menjadi salah satu saham yang dijagokan oleh Billy dalam pemberlakuan Bursa Karbon.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan payung hukum terkait Bursa Karbon. Melalui Peraturan (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon. Beleid ini akan menjadi acuan perdagangan karbon melalui Bursa Karbon yang dilaksanakan oleh penyelenggara pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×