Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Selain itu, SEID juga merasakan hambatan impor dari kelangkaan kontainer di pelabuhan. "Harga AC naik 7% karena biaya kontainer yang naik 5 kali lipat akibat kelangkaan kontainer di sana. Estimasinya harga pasar akan terkoreksi naik kisaran 7% sampai 10%," kata Andry.
Sebagai informasi saja, sebelumnya Kontan.co.id sempat menyambangi sejumlah toko ritel di Tangerang Selatan dan Jakarta Pusat. Hasilnya, semua toko di tingkat peritel sudah mulai kehabisan stok AC impor.
Sebagai contoh, Toko Jaya Suara Mas Elektronik di Tangerang Selatan sudah hampir dua bulan lebih stok AC Daikin dan Sharp kosong di tokonya.
Baca Juga: Menko Airlangga sebut pemulihan ekonomi semakin nyata
Endang sebagai pemilik toko mengakui saat ini harga AC impor sudah kacau di pasaran, bahkan ada toko yang "nakal" menaikkan harga AC Daikin hingga Rp 1 juta. Peritel berani menaikkan harga jual karena ada saja konsumen yang fanatik dengan merek tertentu sehingga rela membeli dengan harga tinggi.
"Jika penjualan produk lokal dibanding dengan produk impor, konsumen masih lebih cenderung beli impor. Di daerah Tangerang Selatan, Polytron tidak begitu laku karena konsumen memilih harga menengah ke atas," jelasnya saat ditemui Kontan.co.id, Senin (23/11).
Jika produk AC impor kosong, Endang akan mengarahkan konsumen membeli AC lokal dengan harga yang mendekati keinginan konsumen.
Selanjutnya: Keamanan Konsumen, standardisasi dibutuhkan untuk industri vape Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News