Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten bisnis perhotelan, komersial, dan penjualan properti, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau Paradise Indonesia menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk ekspansi ke beberapa kota besar di Indonesia.
President Director & CEO Paradise Indonesia, Anthony P Susilo mengatakan tahun ini alokasinya cukup besar lantaran INPP sedang massive melakukan pembangunan di Semarang, Bandung, Jakarta, dan Balikpapan.
"Nilai capex tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Perusahaan, dan ini bisa menjadi pondasi untuk performa Perusahaan di 3-4 tahun mendatang," kata Anthony saat dihubungi KONTAN, Minggu (31/3).
Ekspansi yang dilakukan ini juga sejalan dengan prospek industri properti yang lebih optimis di tahun ini. Menurut pandangan perseroan beserta beberapa pakar ekonomi maupun Menteri Ekonomi dan Keuangan, tren properti di tahun 2024 ini akan lebih ke optimis namun tetap waspada.
Baca Juga: Aset Aneka Tambang (ANTM) Tumbuh 27% Jadi Rp 42,85 Triliun di 2023
Untuk industri properti di Indonesia sepanjang 2023-2024 banyak mendapat dukungan dari pemerintah dalam hal regulasi yang memudahkan untuk industri properti, salah satunya PPN free.
"Dari perbankan juga ada support yang luar biasa yang memberikan DP ringan sehingga pembeli bisa menyicil. Kami optimis industri Properti tahun ini bisa meningkat," sambungnya.
Beberapa proyek juga tengah digarap sejak tahun lalu. Teranyar, INPP baru saja meresmikan Hotel Hyatt Place Makassar tanggal17 Februari 2024 lalu. Momen peresmian adalah salah satu tonggak pencapaian ekspansi INPP di daerah Makassar dan Indonesia Timur, sekaligus menambah portofolio properti di bawah brand Hyatt di pasar nasional.
Sedangkan di tahun 2024, Perseroan tengah mengembangkan beberapa proyek, seperti proyek mixed use 23 Semarang yang sudah dimulai sejak Oktober 2023 lalu. Proyek hunian smart living Antasari Place di Jakarta sudah pada tahap perampungan, diproyeksikan proses serah terima sudah bisa dilaksanakan bulan Desember 2024 nanti.
Beberapa proyek mixed-use juga sedang berlangsung di Balikpapan (landed house), Kalimantan Timur, yang rencana proses pengembangannya akan mulai dilaksanakan pada Q4 2024. Selain itu, proyek pembangunan yang saat ini dijalankan adalah ekspansi mall 23 Paskal Shopping Center di Bandung.
Berhubung Laporan Keuangan audited per 31 Desember 2023 belum terbit, INPP hanya memberikan angka perkiraan. Untuk segmen property sales, tahun 2023 diperkirakan marketing sales meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2022.
"Driving factors-nya salah satunya berasal dari Antasari Place, di mana pada Mei 2023 kemarin kita baru menyelesaikan topping off untuk Tower 1," katanya.
Ia melanjutkan INPP selalu membangun proyek atau aset dengan pendekatan mixed-use, untuk menarik populasi dan traffic foot di daerah tersebut, sehingga kita bisa meraih pendapatan across segment.
Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) Optimistis Penjualan Ponsel Tetap Menjanjikan
INPP juga secara esensial berangkat dari hospitality, commercial, laluproperty sales, sehingga mayoritas pendapatan sebenarnya berasal dari segmen hospitality (41%) dan commercial (40%), sehingga recurring income INPP cukup besar di kisaran 80%.
Sehingga tahun kemarin, dari segi profitability banyak didukung dari kedua segmen tersebut, mulai dari tingkat okupansi hotel yang membaik melebihi pre-covid, dan aset-aset hospitality cukup strategis terletak di Bali, yang menjadi hub tourism di Indonesia.
Selain itu dari segi commercial, INPP mencatatkan lease rate juga meningkat. Perseroan tengah menerima waiting list untuk tenant-tenant, sehingga INPP akan mulai melakukan ekspansi pembangunan untuk 23 Paskal di Bandung, serta mall baru di Semarang (23 Semarang) atas permintaan customer.