Sumber: Kompas.com | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Raksasa manufaktur Jepang, Mitsubishi Corporation makin agresif menggarap pasar properti di Indonesia, terutama kawasan Jadebotabek. Melalui PT Diamond Development Indonesia, anak usaha Mitsubishi Corporation Indonesia, baru saja menandatangani kerja sama berskema joint venture dengan PT Sirius Surya Sentosa.
Keduanya mengembangkan properti multifungsi bertajuk Vasanta Innopark senilai US$ 700 juta atau setara Rp 9,8 triliun di MM2100, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, seluas 11 hektar.
Baca Juga: Yuk, Intip Proyek Properti Ala Jepang Besutan Vasanta Innopark di Cikarang Barat premium
Dalam joint venture ini, Mitsubishi mengambil porsi 49%n, sementara Sirius Surya Sentosa 51%. Marketing Director Mitsubishi Corporation Indonesia Kenji Shimazaki menuturkan, pembangunan infrastruktur yang masif menjadikan pasar properti di Jadebotabek sangat menarik, dan menawarkan peluang yang menjanjikan.
"Setelah beberapa proyek di BSD City, dan Lippo Cikarang, kami tertarik bekerja sama dengan Sitius Surya Sentosa mengembangkan apartemen untuk kelas menengah ke bawah yang ceruk pasarnya demikian besar," urai Kenji menjawab Kompas.com, Rabu (31/7/2019).
Menurut Kenji, Vasanta Innopark adalah proyek Mitsubishi kedua di koridor timur, dan keempat untuk keseluruhan di Jadebotabek. Untuk tahun ini, Mitsubishi mengalokasikan dana Rp 1,5 triliun, termasuk membiayai pembangunan Vasanta Innopark.
Sebelumnya, dalam perbincangan dengan Presiden Direktur PT Mitsubishi Corporation Indonesia Takeshi Ito pada Rabu (1/7/2018), perusahaan memang akan melihat peluang-peluang besar melalui pembangunan hunian di Jadebotabek.
Baca Juga: Vasanta luncurkan Chihana Tower
"Secara umum pasar Indonesia sangat potensial, terutama di kawasan Jadebotabek yang didiami 35 juta orang. Sama padatnya dengan metropolitan Tokyo sebanyak 45 juta orang," kata Takeshi.
"Secara umum pasar Indonesia sangat potensial, terutama di kawasan Jadebotabek yang didiami 35 juta orang. Sama padatnya dengan metropolitan Tokyo sebanyak 45 juta orang," kata Takeshi.
Jumlah populasi yang padat ini tentu saja dipandang sebagai kesempatan besar bagi Mitsubishi untuk memenuhi kebutuhan hunian. Sebab, tak bisa dimungkiri masyarakat Jadebotabek masih membutuhkan hunian yang representatif, dengan harga kompetitif, terutama untuk kelas menengah sebagai akselerator pasar properti Indonesia.