Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah konglomerat Indonesia kembali mencatatkan lonjakan kekayaan signifikan sepanjang tahun 2025.
Data terbaru dari Bloomberg menunjukkan kekayaan mereka dipengaruhi oleh kinerja bisnis di berbagai sektor, mulai dari energi, manufaktur, perbankan, hingga infrastruktur digital.
Menurut Bloomberg Billionaires Index per 7 Desember 2025, posisi puncak orang terkaya di Indonesia masih ditempati oleh pendiri Grup Barito Pacific, Prajogo Pangestu, dengan total kekayaan mencapai US$ 49,1 miliar.
Jumlah tersebut berada jauh di atas nama Low Tuck Kwong yang berada di peringkat kedua dengan total kekayaan US$ 24,6 miliar.
Baca Juga: Prajogo Pangestu Kembali ke Puncak Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia (Juli 2025)
Berikut daftar 10 orang terkaya di Indonesia:
1. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu merupakan pendiri dan pemilik Barito Pacific, perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia. Bisnis yang berbasis di Jakarta ini memiliki aset pembangkit listrik dan produksi plastik, serta mencatat pendapatan sebesar US$ 2,4 miliar pada 2024.
Grup tersebut juga membawahi sejumlah entitas tercatat lainnya, termasuk PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Pengusaha kelahiran Bengkayang, Kalimantan Barat ini kini memiliki kekayaan senilai US$ 49,1 miliar, mengalami kenaikan 65,2% secara year to date (ytd), atau bertambah sekitar US$ 19,4 miliar sejak awal 2025.
Menurut laporan Bloomberg, kekayaan Prajogo berasal dari kepemilikan 71% atas saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Ia juga memiliki 22% saham di BREN, melalui Green Era Energy, sebuah perusahaan holding milik putra dan putrinya.
Selain itu, Prajogo memiliki 5% saham TPIA secara langsung, menurut laporan perusahaan November 2025, serta mengendalikan 84% saham PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN).
Baca Juga: Prajogo Pangestu Kembali Jadi Orang Terkaya di Indonesia Usai CDIA Melantai di BEI
2. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong adalah pendiri PT Bayan Resources Tbk (BYAN), produsen batubara sekaligus operator pelabuhan di Indonesia. Pria yang menempati peringkat ke-104 dalam daftar orang terkaya dunia ini juga menjadi pemegang saham terbesar Metis Energy, perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Singapura.
Saat ini, total kekayaan Low tercatat sebesar US$ 24,6 miliar, mengalami penurunan 11,8% atau sekitar US$ 3,29 miliar secara ytd.
Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikan saham di BYAN. Ia mengendalikan 62% saham, baik secara langsung maupun melalui anak-anaknya, menurut laporan Bursa Efek Indonesia per Agustus 2025.
Selain itu, Low memiliki 78% saham Metis Energy, yang dipegang secara langsung maupun melalui perusahaan holding milik keluarga, menurut laporan tahunan perusahaan tahun 2024.
Baca Juga: Taipan Malaysia Robert Kuok Rayakan Ultah ke-102, Masih Aktif di Dunia Bisnis
3. Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto adalah pendiri Royal Golden Eagle, sebuah konglomerasi manufaktur yang memiliki aset lebih dari US$ 40 miliar.
Grup yang berbasis di Singapura tersebut memiliki perkebunan kelapa sawit dan kehutanan, fasilitas gas alam, serta pabrik tekstil. Kantor keluarga Tanoto, Pacific Eagle, memiliki properti yang tersebar di London, Singapura, Shanghai, dan Munchen.
Hingga saat ini, total kekayaan Sukanto Tanoto tercatat sebesar US$21,3 miliar, meningkat sekitar US$ 946 juta atau 4,6% sejak awal tahun 2025.
4. Budi Hartono
Budi Hartono bersama saudaranya, Michael Hartono, merupakan pemilik Djarum Group, produsen yang memproduksi sekitar 14% dari total rokok di Indonesia. Kedua bersaudara ini juga menjadi pemegang saham terbesar di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Kekayaan Budi Hartono dilaporkan mencapai US$ 19,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 12,5% atau sekitar US$ 2,83 miliar sejak awal tahun 2025.
5. Michael Hartono
Posisi ke- 5 dalam daftar orang terkaya di Indonesia ialah Michael Hartono. Total capaian kekayaan Michael mencapai US$ 18,1 miliar. Perolehan tersebut menguap US$ 2,84 miliar dibandingkan posisi awal tahun 2025.
Kekayaan Michael berasal dari bisnis yang diwariskan oleh ayahnya dan dikendalikan melalui dua perusahaan holding tertutup di Indonesia. Aset terbesarnya dimiliki melalui 49% kepemilikan di PT Dwimuria Investama Andalan.
Melalui perusahaan holding itu, ia memiliki 28% saham di BBCA, bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, menurut laporan Bursa Efek Indonesia pada Agustus 2025.
Selain itu, Michael juga memiliki 32% saham di PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), operator menara telekomunikasi, melalui PT Sapta Adhikari Investama, serta 33% saham di PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), perusahaan Jakarta yang mengoperasikan platform e-commerce Blibli, menurut laporan Agustus 2025.













