Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) akan terbitkan sebanyak 200 juta waran seri 1. Adapun dananya akan digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Ivo Wongkaren, Direktur Utama Satria Mega Kencana menyebutkan bahwa untuk mendukung rencana pengembangan bisnis pihaknya akan meluncurkan waran. "Kami akan terbitkan waran si awal Juni untuk ekspansi usaha," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (28/5).
Adapun dari penerbitan waran tersebut diproyeksikan perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp 126 miliar. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pinjaman bank. "Untuk besarannya kami masih hitung kebutuhannya," lanjutnya.
Adapun tahun ini pihaknya akan memulai konstruksi berbagai proyek rencananya usai menambah landbank. Untuk proyek yang akan dibangun yakni 3 hotel di Bali, Labuan Bajo, dan Sumba Daya Barat, NTT.
Dari ketiga proyek tersebut, proyek di NTT menjadi proyek terbesar. Hal tersebut lantaran pihaknya memiliki lahan dengan luas sekitar 200 ha di bawah PT Tanjung Karoso.
Untuk pengembangan lahan tersebut pihaknya menggandeng pihak dari Perancis yang belum bisa disebutkan namanya. Namun, ia memastikan konstruksi resort akan dilakukan pada Q3 nanti.
"Jadi untuk resort kami kami akan ambil sekitar 15 ha - 20 ha dan sisanya akan dikembangkan untuk kawasan industri pariwisata seperti di Mandalika," terangnya.
Untuk proyek tersebut pihaknya memproyeksikan investasi yang disiapkan mencapai US$ 18 juta hingga US$ 20 juta.
Kemudian untuk proyek selanjutnya yakni di Bali disebutnya tak akan mengambil dana investasi besar yakni berkisar Rp 100 miliar hingga Rp 120 miliar. Adapun saat ini pengembangan di Bali sendiri pihaknya tengah mencari partner.
Asal tahu saja, untuk pengembangan di Bali pihaknya akan melakukannya di sebelah Sotis Villa Canggu setelah pembelian lahan seluas 3.000 m2. Dengan begitu, proyek di Bali merupakan perluasan dari proyek eksisting seluas 2.000 meter persegi. "Jadi nanti lokasi di sana akan menjadi 5.000 meter persegi," ujarnya.
Sedangkan untuk proyek di Labuan Bajo ia tak terlalu memaparkannya. Hanya saja yang pasti tahun ini ketiga proyek tersebut akan didirikan sehingga 2020 nanti ketiganya dapat beroperasi.
Dari proyek-proyek tersebut pihaknya optimis 2020 nanti bottom line perseroan akan positif. Menilik laporan keuangan 2018 perseroan tercatat bottom line masih menanggung rugi bersih Rp 24,28 miliar meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,7 miliar.
Sedangkan pendapatan tumbuh 33,92% menjadi Rp 20,29 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,15 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News