kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak strategi Pertamina untuk kejar target produksi minyak 1 juta barel pada 2030


Selasa, 25 Februari 2020 / 20:47 WIB
Simak strategi Pertamina untuk kejar target produksi minyak 1 juta barel pada 2030
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Hulu Dharmawan Samsu (kiri) dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko (PIMR) Heru Setiawan saat Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR, Selasa (25/2/2020).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) terus melakukan berbagai upaya untuk mengejar target produksi siap jadi atau lifting minyak nasional sebanyak 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 2030 mendatang.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, hingga tahun lalu lifting minyak Indonesia baru mencapai 746.000 bph. Di sisi lain, ada beberapa prediksi yang menyebut lifting minyak Indonesia cenderung mengalami penurunan di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: SKK Migas dan KKKS siap optimalkan sumur tua

Sebagai salah satu perusahaan migas terbesar Indonesia, Pertamina terlebih dahulu mesti bisa menahan potensi penurunan produksi minyak nasional.

Nicke bilang, upaya pencarian cadangan minyak baru terus dilakukan oleh Pertamina. Tahun lalu Pertamina memulai kegiatan survei seismik laut regional 2D terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10 tahun terakhir. 
Harapannya, dengan adanya survei seismik tersebut akan ditemukan cadangan minyak baru yang bisa dieksploitasi oleh Pertamina.

"Seismik 2D akan selesai semester II tahun ini. Kami investasikan lebih dari US$ 200 juta untuk kegiatan seismik," kata Nicke di Gedung DPR RI, Selasa (25/2).

Selain itu, Pertamina akan memaksimalkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk kebutuhan produksi minyak. Teknologi tersebut juga akan dipakai oleh Pertamina ketika memulai produksi minyak di Blok Rokan yang saat ini masih dalam tahap transisi dengan PT Chevron Pacific Indonesia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×