kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Simak Strategi Sukses Fore Kopi (FORE): Ekspansi Organik dan Diversifikasi Produk


Minggu, 09 November 2025 / 08:10 WIB
Simak Strategi Sukses Fore Kopi (FORE): Ekspansi Organik dan Diversifikasi Produk
ILUSTRASI. Fore Kopi Indonesia (FORE) cetak kinerja moncer dengan raih pendapatan Rp 1,04 triliun dan laba Rp 60,1 miliar di sembilan bulan pertama 2025.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKATA. Emiten makanan dan minuman, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) mencatakan kinerja moncer di sembilan bulan pertama tahun 2025.

Ritel kopi dengan konsep premium affordable ini membukukan pendapatan sekitar Rp 1,04 triliun selama sembilan bulan pertama 2025, naik 43% secara tahunan (YoY). Kinerja positif ini disertai peningkatan EBITDA 62% YoY menjadi Rp 200,6 miliar, bahkan telah melampaui capaian penuh tahun 2024 yang sebesar Rp 189 miliar.

Dari sisi laba bersih, FORE mencatatkan kenaikan 42% YoY menjadi Rp 60,1 miliar, mencerminkan efisiensi operasional yang semakin kuat di tengah ekspansi yang agresif.

“Selama sembilan bulan pertama 2025, Fore mencatat kinerja solid dengan pertumbuhan konsisten. Capaian ini menegaskan keberhasilan Fore menjaga keseimbangan antara pertumbuhan agresif, profitabilitas yang sehat, dan ekspansi strategis di dalam maupun luar kota besar,” ujar Fahmi Rachmattulah, Director of Strategy & Corporate Development Fore Coffee, kepada Kontan, Jumat (7/11/2025).

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Kendalikan 70% Panas Bumi Nasional, Fokus Proyek Hijau

Hingga September 2025, FORE telah membuka lebih dari 60 gerai baru, memperluas jaringan menjadi sekitar 290 gerai di lebih dari 50 kota di Indonesia dan Singapura. Strategi ekspansi dijalankan melalui gerai milik sendiri (organik) untuk menjaga kontrol kualitas, konsistensi produk, dan pengalaman pelanggan.

“Kami fokus pada ekspansi organik melalui gerai milik sendiri agar kualitas dan pengalaman pelanggan tetap konsisten. Pertumbuhan kami seimbang antara kota besar dan kota menengah dengan pemilihan lokasi berbasis data,” jelas Fahmi.

Selain memperkuat posisi di pasar domestik, Fore juga melanjutkan ekspansi regional melalui Fore Coffee di Singapura, sebagai langkah awal untuk memperluas jangkauan merek di Asia Tenggara.

Tidak hanya fokus pada bisnis utama kopi, Fore juga memperluas portofolio produk dengan meluncurkan Fore Donut. Gerai perdana yang dibuka di Supermall Karawaci mendapat sambutan positif dari konsumen berkat inovasi rasa dan kualitas produk.

“Peluncuran outlet pertama Fore Donut di Supermall Karawaci mendapat respon sangat positif. Outlet kedua akan dibuka pada 11 November 2025 di Panglima Polim. Kami melihat lini ini sebagai pendorong pertumbuhan baru,” ungkap Fahmi.

Fore melihat prospek bisnis kopi di Indonesia masih sangat potensial. Berdasarkan riset Redseer, nilai pasar chained coffee di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 1,3 miliar pada 2025, naik menjadi US$ 1,6 miliar pada 2026, dan menembus US$ 3,3 miliar pada 2030, dengan CAGR sekitar 20%.

“Tren pasar menunjukkan konsumen semakin selektif terhadap kualitas dan pengalaman, namun tetap menginginkan harga yang rasional. Dengan konsep premium affordable, Fore berada pada posisi tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut dengan kopi berkualitas, harga terjangkau, dan pengalaman pelanggan yang konsisten di seluruh Indonesia,” kata Fahmi.

 

Menatap 2026, Fore menargetkan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui perluasan pasar, inovasi produk, dan efisiensi operasional. Pendekatan yang berpusat pada konsumen dan penguatan keunggulan operasional akan menjadi fondasi utama strategi perusahaan.

“Fokus Fore tetap sama, yaitu perluasan jangkauan pasar, diversifikasi produk, dan inovasi berkelanjutan. Dengan pendekatan yang consumer centric dan operational excellence, kami yakin Fore dapat terus menghadirkan inovasi dan kualitas yang konsisten,” jelas Fahmi.

Ia menegaskan, strategi segmentasi premium affordable menjadi keunggulan kompetitif Fore di tengah ketatnya persaingan industri kopi ritel.

“Dengan strategi ini, Fore dapat bertumbuh cepat, menjaga profitabilitas, dan tetap relevan dengan kebutuhan pasar,” tutup Fahmi.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta 9-18 November 2025: Siaga Hujan?

Menarik Dibaca: Tenangkan Diri dengan Secangkir Teh, Ini 5 Teh untuk Meredakan Cemas dan Stres

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×