kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Strategi Volta Indonesia Kembangkan Bisnis Motor Listrik


Rabu, 28 September 2022 / 09:51 WIB
Simak Strategi Volta Indonesia Kembangkan Bisnis Motor Listrik
ILUSTRASI. produk PT Volta Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Volta Indonesia menyambut baik komitmen pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Perusahaan patungan antara PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dengan SiCepat ini akan terus mengembangkan berbagai tipe dan desain terbaru mengikuti tren ke depan.

Direktur Volta Indonesia Iwan Suryaputra mengatakan, Volta juga terus mengembangkan teknologi IoT di motor produksinya. Hal ini untuk semakin memudahkan para pengguna serta memberikan nilai tambah dibanding motor konvensional (bensin) yang saat ini ada.

Tak ketinggalan, Volta juga terus mengembangkan jaringan stasiun ganti baterai (SGB) di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, Volta menempatkan SGB di lebih dari 160 titik strategis dan akan terus menambahnya hingga menjangkau Sabang sampai Merauke.

"Target kami adalah stasiun SGB kami akan menjangkau radius setiap 7 km. Hal ini menjamin kenyamanan setiap pengguna motor Volta tanpa harus khawatir ke mana mereka harus mencari baterai jika kehabisan daya di tengah perjalanan," kata Iwan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (27/9).

Baca Juga: Terangkat Tren Motor Listrik, Begini Rekomendasi Saham NFC Indonesia (NFCX)

Di samping itu, Volta juga tengah mempertimbangkan untuk membangun fasilitas perakitan baterai untuk mendukung fasilitas produksi yang dimiliki serta mengantisipasi perubahan teknologi yang cepat.

Saat ini, kapasitas produksi pabrik Volta telah berjalan sekitar 250 unit per minggu. Iwan menyampaikan, perusahaan akan terus meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan pasar ke depan, terutama untuk mencapai target produksi 10.000 unit sampai akhir tahun 2022.

Pangsa pasar Volta beragam, dari perorangan sampai institusi, baik swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemerintah. Volta bekerja sama dengan PLN dan Pemda Bali untuk bersama-sama melakukan penguatan industri kendaraan listrik dan pendukungnya serta sosialisasi penggunaan kendaraan listrik bagi masyarakat Indonesia.

Pada Agustus 2022, Volta-MCAS Group juga menyepakati kerja sama dengan PT Pos Logistik Indonesia (Poslog), anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) yang bergerak dalam jasa pengiriman barang, warehousing, dan logistik untuk menyediakan penyewaan motor listrik Volta. Hal ini merupakan langkah mendukung penggunaan kendaraan listrik ramah lingkungan di Indonesia.

 

Menurut Iwan, segmen energi bersih memang belum memberikan kontribusi yang besar pada NFCX karena bisnis ini relatif masih baru. Sebagai informasi, pabrik Volta di Semarang, Jawa Tengah baru beroperasi komersial pada November 2021.

Meskipun begitu, Iwan optimistis prospek bisnis ini sangat cerah dan akan menjadi salah satu kontributor utama bagi NFCX, baik dari sisi pendapatan maupun laba. "Dalam lima tahun ke depan, kami mengharapkan segmen energi bersih dapat menyumbang lebih dari 70% laba kotor NFCX," ucap Iwan.

Mengingat, potensi pasar motor di Indonesia sangatlah besar, mencapai populasi lebih dari 100 juta motor dengan penjualan per tahun mencapai 6 juta - 7 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×