kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sinar Mas Agro (SMAR) optimistis permintaan CPO tahun depan bakal membaik


Jumat, 04 Desember 2020 / 17:32 WIB
Sinar Mas Agro (SMAR) optimistis permintaan CPO tahun depan bakal membaik
ILUSTRASI. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) optimistis permintaan CPO tahun depan bakal membaik


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) memproyeksikan volume penjualan sawit akan melandai hingga tutup tahun ini jika dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun depan, SMAR optimistis permintaan sawit akan menguat.

Pinta S Chandra, Investor Relation SMAR mengatakan, volume penjualan SMAR untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2020 mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

"Hal ini disebabkan turunnya produksi buah sawit yang cukup signifikan, dampak dari kekeringan yang terjadi pada tahun 2019. Penurunan produksi kebun ini terjadi baik di SMAR maupun di industri secara keseluruhan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (30/10).

Baca Juga: Laba bersih Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) tertekan selisih kurs

Hingga akhir tahun 2020, Pinta mengatakan, SMAR sudah  memperkirakan volume penjualan akan tetap lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun sayang, Pinta tidak memerinci berapa besar peroyeksi penurunannya.

Kendati demikian, kata Pinta, nilai penjualan hingga kuartal III 2020 tetap tumbuh seiring dengan menguatnya harga crude palm oil (CPO) akibat adanya gangguan pasokan sawit.

Mengenai prospek bisnis di tahun depan, emiten sawit ini optimistis dengan peluang bisnis CPO di 2021. Pinta menyebutkan,  permintaan diperkirakan tetap kuat, terutama berasal dari negara-negara konsumen yang mulai mengisi kembali persediaannya dan dari konsumsi biodiesel Indonesia.

Namun, bukan berarti industri sawit tidak mengalami tantangan. Pinta mengungkapkan, gejolak harga CPO diperkirakan akan terus terjadi, terutama karena adanya ketidakpastian dari pandemi Covid-19.

Secara jangka panjang, SMAR melihat fundamental industri tetap kuat melihat minyak sawit sebagai minyak nabati paling banyak dikonsumsi. Di sisi lain, juga biaya produksinya paling rendah dibanding dengan minyak nabati lain.

Untuk mempersiapkan permintaan sawit di masa mendatang, SMAR masih fokus untuk peremajaan kebun. "Rincian target untuk tahun depan masih dalam proses pembahasan," imbuh Pinta.

Selanjutnya: Penyebab laba bersih Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×