Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinar Mas berkomitmen untuk mendukung pemanfaatan teknologi sebagai momentum untuk menciptakan ketahanan, keamanan dan kedaulatan pusat data, serta mendukung peningkatan ekonomi digital Indonesia di tengah berkembang pesatnya teknologi serta jumlah pengguna.
Sebagai langkah awal, Sinar Mas melakukan MoU dengan perusahaan Uni Emirates Arab (UEA) untuk mengembangkan Pusat data terbesar di Indonesia dan pengembangan SMart city. Kedua project itu menggandeng perusahaan asal Abu Dhabi yang bergerak di sektor Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing yakni Group 42 (G42).
Smartfren dan Sinar Mas Land telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk membangun pusat data berkapasitas 1.000 MegaWatt (MW) di Indonesia dan berkolaborasi dalam mentransformasikan BSD City menjadi smart city.
Franky Oesman Widjaja, Chairman & CEO, Sinar Mas Telecommunications & Technology mengatakan Smartfren memahami pentingnya pusat data sebagai tulang punggung perkembangan industri digital di Indonesia.
"Kami optimis, kerja sama ini akan mewujudkan pembangunan pusat data di tanah air dan menjaga kedaulatan data nasional yang sedang dilakukan Pemerintah Indonesia. Selain itu, berkembangnya pusat data ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, juga akan memacu inovasi sektor industri 4.0 di tanah air," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (15/11).
Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja yang menyebut BSD City adalah proyek ambisius Sinar mas Land dengan peluang pertumbuhan yang besar, terutama eksplorasi pengembangan masyarakat digital yang menjadi salah satu prioritas kami saat ini.
Baca Juga: Menteri Investasi: Awal tahun depan, investasi jumbo dari UEA akan masuk
"Oleh karena itu, kami antusias terhadap kerja sama yang dilakukan dengan G42 yaitu sebuah perusahaan terdepan di bidang AI dan Cloud Computing. Kedua perusahaan memiliki visi bersama yaitu menjadi solusi industri untuk tantangan masa kini dalam menciptakan kota pintar yang lebih mudah diakses dan layak huni," ujarnya.
Melalui kemitraan dengan Group 42, Sinar Mas akan mengimplementasikan platform smart city dan smart campus berbasis AI di BSD City. Kedua perusahaan juga akan mengembangkan layanan dan aplikasi di platform tersebut dengan menerapkan praktik terbaik dalam pemantauan keamanan, akses gedung, pembayaran, perdagangan, pendidikan, periklanan, dan kesehatan.
Hal ini didukung dengan akan hadirnya pusat data 1.000 megawatt (MW). Di masa mendatang, BSD City dapat dijadikan percontohan untuk pengembangan smart city di ibu kota negara baru yang berada di Kalimantan Timur.
Apalagi saat ini kebutuhan pusat data di Indonesia berkembang sangat pesat. Pembangunan infrastruktur pusat data di dalam negeri yang memadai menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan.
Peng Xiao Group CEO G42 mengaku senang dapat bermitra dengan Sinar Mas dalam project yang akan berdampak besar terhadap perkembangan Indonesia. Pihaknya akan menggunakan keahlian di bidang AI dan Cloud Computing bagi Sinar Mas Land dalam membuat keputusan, efisiensi serta mendorong inovasi guna mengubah BSD City menjadi smart city di masa depan. Selain juga pembangunan data center bersama dengan Smartfren.
Asal tahu saja, G42 adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan solusi industri berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di berbagai sektor bisnis dan menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam transformasi digital di wilayah Uni Emirat Arab (UEA) dan Timur Tengah.
Proyek terbaru perusahaan tersebut adalah penggabungan 12 pusat data atau data center di bawah joint venture bersama Etisalat Group dalam menyediakan data center terbesar di UEA berkapasitas 300 MW dan saat ini masih dalam proses pembangunan.
Selanjutnya: Aliran dana US$ 8 miliar dari UEA akan masuk awal tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News