Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sinarmas Land melalui anak usahanya PT Bumi Serpong Damai Tbk mulai melebarkan sayap bisnis ke sektor infrastruktur. Bersama dengan PT Astratel Nusantara, PT Transindo Karya dan PT Sinar Usaha Mahitala, perusahaan tersebut tengah mengikuti proses lelang konsesi proyek ruas tol Serpong–Balaraja.
Sinarmas Land mengklaim sebagai inisiator dalam konsorsium tersebut. Dus, perusahaan tersebut mengincar menjadi pemegang saham mayoritas, kelak jika konsorsium memenangkan lelang konsesi proyek ruas tol Serpong–Balaraja.
Tak cuma mengincar kepemilikan konsesi, Sinarmas Land juga berharap menjadi operator jalan tol itu. Mereka berencana menggandeng mitra bisnis.
Sejatinya, alasan Sinarmas Land berniat terjun ke sektor infrastruktur jalan tol tak sekadar menambah portofolio bisnis. Mereka juga ingin menyinergikan bisnis tol dengan bisnis properti di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten. Maklum, cadangan lahan alias landbank di kawasan BSD saat ini masih seluas 4.000 ha.
Proyeksi manajemen Sinarmas Land, kehadiran tol Serpong–Balaraja bisa mengerek harga jual properti di kawasan BSD. "Suatu proyek bisa naik harga karena akses, bukan lokasi," ujar Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy & Services Sinarmas Land, Selasa (17/2).
Sembari mengawal rencana ke sektor bisnis anyar, Sinarmas Land melanjutkan pengembangan proyek properti. Sebut saja, residensial dan kondominium di Batam, Kepulauan Riau. Proyek itu akan mereka kembangkan dalam lima tahun ke depan dengan anggaran sekitar Rp 4 triliun.
Ada pula rencana mengembangkan proyek resor di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sejauh ini, Sinarmas Land masih dalam tahap mematangkan rencana.
Jika daftar proyek di dalam negeri sudah berjajar, tidak demikian dengan proyek di luar negeri. Sinarmas Land masih mempertahankan kontribusi pendapatan dari proyek properti di luar negeri sebesar 10%. Informasi saja, mereka memiliki proyek properti di Inggris, China, Singapura dan China. "Kalau di luar negeri, kami masih mengincar saja, ada di Eropa dan di Asia," kata Ishak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News