kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sinergi BUMN bisa berpotensi terjadinya monopoli


Selasa, 05 November 2013 / 16:21 WIB
Sinergi BUMN bisa berpotensi terjadinya monopoli
ILUSTRASI. Tentang NGL Link: Download di HP Android/iOS hingga Cara Bagikan di Instagram


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai strategi sinergi BUMN dapat berdampak pada praktik monopoli. Wakil Ketua KPPU Saidah Sakwan mengatakan, pihaknya tengah menganalisis kebijakan sinergi BUMN.

Ia mengatakan, dengan menganalisis kebijakan konsolidasi dan sinergi BUMN itu dapat terlihat apakah ada potensi monopoli atau tidak.

"Kami sedang menganalisa kebijakan sinergi itu, bagaimana dampaknya. Karena pada akhirnya pelaku usaha yang lain nggak bisa masuk dalam pasar itu," kata Saidah di Gedung KPPU, Senin (4/10/2013).

Saidah menjelaskan, analisis tersebut memang belum selesai. Dia berharap dengan analisis kebijakan sinergi BUMN tersebut dapat menyelidik perilaku perusahaan beserta dampak atas kebijakan itu.

"Soalnya banyak tender atas nama BUMN yang tertutup. Jadi pelaku usaha lain tidak bisa masuk. Banyak, dan itu tendernya besar-besar," jelas Saidah.

Ia mengaku kebijakan sinergi sebenarnya baik, karena dapat memperkuat BUMN. Namun, yang harus diperhatikan adalah implementasi kebijakan tersebut. KPPU, lanjutnya, bisa saja menjatuhkan sanksi apabila ada perusahaan atau BUMN yang terbukti melakukan praktik monopoli.

"Kebijakannya sebenarnya bagus, demi memperkuat BUMN. Tapi dalam implementasinya itu yang mesti kita awasi, karena pemerintah ada undang-undang yang berhak monopoli tapi perilakunya tidak boleh monopolistik," ujarnya. (Sakina Rakhma Diah Setiawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×