Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
SINGAPURA. Perusahaan minyak ternama Asia, Sinopec China akan membangun tempat penyimpanan minyak atau kilang terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di zona perdagangan bebas, Batam.
Sumber dari dalam perusahaan ini mengatakan, investasi di Indonesia oleh Sinopec tersebut mencapai nilai US$ 850 juta. Kilang dibangun oleh PT West Point Terminal, yang 95% sahamnya dimiliki oleh Sinopec Kantons Holdings, unit bisnis dari Sinopec Group.
Kilang tersebut mampu menampung 16 juta barel minyak yang akan digunakan untuk memperkuat perdagangan minyak Sinopec di kawasan Asia Tenggara. Fasilitas ini akan menjadi yang pertama milik Sinopec yang relatif dekat dari Singapura.
"Ini harus meningkatkan peluang perdagangan dari Sinopec ... dan Singapura telah kehabisan ruang untuk membangun fasilitas ini," kata seorang pedagang minyak mentah yang berbasis di Beijing yang memiliki hubungan bisnis dengan Sinopec.
"Sinopec hadir di Singapura dan saya membayangkan perusahaan itu memiliki terminal penyimpanan di Batam, yang berbatasan dengan Singapura. Fasilitas itu digunakan untuk mendukung aktivitas perdagangan di wilayah," kata Victor Shum, managing director IHS Purvin and Gertz di Singapura.
Untuk membangun kilang tersebut, Sinopec memanfaatkan lahan yang ada di zona perdagangan bebas Batam yang luasnya mencapai 360 hektare. Sumber Reuters itu menjelaskan, Sinopec juga mempertimbangkan membangun pabrik petrokimia di lokasi yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News