kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Sirclo prediksi industri e-commerce di Indonesia akan terus tumbuh


Kamis, 14 November 2019 / 22:46 WIB
Sirclo prediksi industri e-commerce di Indonesia akan terus tumbuh
ILUSTRASI. Sirclo menilai masih banyak pemain e-commrece lokal memiliki potensi tumbuh pesat apabila terus didukung.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi e-commerce lokal Sirclo merilis riset terbaru bertajuk Navigating Market Opportunities in Indonesia’s E-commerce yang berisi informasi-informasi penting seputar tren pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia. Dalam laporan itu disebutkan industri e-commerce Indonesia tengah dalam kondisi pertumbuhan pesat.

Chief Executive Officer dan Founder Sirclo, Brian Marshal mengatakan, masih banyak pemain e-commrece lokal memiliki potensi tumbuh pesat apabila kita dukung dengan memaksimalkan potensi dan ekspansi bisnis mereka.

Baca Juga: Alibaba akan listing saham paperless pertama di Hong Kong senilai US$ 13,4 miliar

Hasil laporan menunjukkan investasi digital di Indonesia tumbuh 200% dari tahun ke tahun. “Kenaikan jumlah dan nilai investasi ini paling jelas terlihat pada sektor e-commerce, yang menyumbang 58% dari total nilai investasi keseluruhan di tahun 2018 atau sekitar US$3 miliar (Rp42 triliun), diikuti sektor transportasi sebesar 38%,” jelas Brian dalam keterangan resminya, Kamis (14/11).

Brian menjelaskan, pertumbuhan tersebut terjadi berkat unicorn e-commerce tanah air seperti Tokopedia dan Bukalapak yang berhasil menarik perhatian berbagai investor luar dan dalam negeri.

Misalnya, Tokopedia yang mengantongi investasi senilai US$1,1 miliar (Rp15,4 triliun) dari Alibaba di akhir tahun 2018 dan Bukalapak yang mendapat suntikan dana dari Mirae dan Naver Corp senilai US$50 juta (Rp700 miliar) di kuartal pertama tahun 2019.

Laporan tersebut memperkirakan penjualan ritel e-commerce Indonesia mencapai US$ 15 miliar atau sekitar Rp210,8 triliun pada 2018 dan akan meningkat lebih dari empat kali lipat pada tahun 2022 yakni menyentuh US$ 65 miliar atau Rp 913,6 triliun. Retail online yang hanya menyumbang 8% pada tahun 2018 diperkirakan akan menembus 24% tahun 2022.

Baca Juga: NextICorn 2019 kembali digelar, fintech masih menjadi primadona

Berdasarkan penemuan-penemuan tersebut, Sirclo optimis perkembangan industri e-commerce di tanah air masih memiliki potensi besar. “Melihat data-data internal maupun eksternal, pertumbuhan e-commerce di Indonesia pada tahun 2019 masih sangat positif. Bahkan beberapa tahun mendatang, dapat berkembang menjadi 8 hingga 10 kali lipat,” tambah Brian.

Brian berharap, laporan e-commerce tersebut dapat memicu kerjasama yang lebih erat lagi antara penjual ritel, para pemain utama dalam ekosistem e-commerce, dan e-commerce enabler seperti Sirclo untuk mengakselerasikan pertumbuhan. Pasalnya, tidak mudah untuk mencapai angka proyeksi tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×