kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sistem CEIR untuk IMEI hampir penuh, pemerintah lakukan cleansing data


Minggu, 04 Oktober 2020 / 17:15 WIB
Sistem CEIR untuk IMEI hampir penuh, pemerintah lakukan cleansing data
ILUSTRASI. IMEI Ponsel


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui sistem Central Equipment Identity Register (CEIR) sebagai pusat pengolahan informasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) hampir penuh. Adapun upaya yang dilakukan saat ini adalah operator CEIR diminta untuk melakukan cleansing sistem sehingga hanya IMEI aktif yang terdaftar dalam sistem. 

Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin Dini Hanggandari  memaparkan berdasarkan Permenperin No 108 Tahun 2012, pelaku usaha wajib memasukin data realisasi  Tanda Pendaftaran Produk (TPP) impor maupun TPP produksi untuk diupload ke dalam sistem CEIR. 

"Namun, saat ini kami belum mendapatkan realisasi TPP tersebut sehingga TPP yang ada selama ini sudah kami masukkan ke dalam sistem CEIR. Akibatnya, CEIR menjadi penuh dan dikhawatirkan akan down karena terlalu banyak (data),"  jelasnya dalam acara virtual di kanal  Youtube Sobat Cyber Indonesia Official bertajuk "Optimalisasi Peraturan IMEI Dalam Memberantas Ponsel Ilegal", Kamis (1/10). 

Dini menjelaskan sistem CEIR tidak dapat menerima TPP IMEI berdasarkan TPP yang terbaru di Kemenperin. Adapun untuk TPP mulai tanggal 23 atau 24 September 2020, belum dapat dimasukkan ke dalam CEIR karena sampai dengan saat ini sistem ditutup oleh  Asosiasi Peyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) sehingga Kemenperin tidak bisa mengupload IMEI tersebut. 

"Kami dengan Kominfo mencari memecahkan masalah yang ada," kata Dini. 

Dini menyatakan salah satu upaya yang sedang dilakukan Kemenperin adalah operator CEIR membersihkan IMEI yang tidak aktif atau sistem CEIR dicleansing. Jadi hanya IMEI aktif saja yang ada di CEIR. 

Selain itu, Kemenperin juga sudah membuat surat kepada pelaku usaha yang selama ini mengajukan TPP, agar melaporkan realisasi TPP karena  yang akan dimasukan di CEIR tersebut hanya realisasi TPP impor maupun TPP produksi. "Jadi selama ini pelaku usaha mengajukan TPP, tapi realisasi ga terlalu diperhatikan," papar Dini. 

Baca Juga: Kapasitas sistem CEIR hampir penuh, ratusan ponsel baru tidak dapat sinyal

Dari pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa saat ini sistem CEIR sudah tidak ada lagi gangguan. 

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ismail mengatakan saat ini sistem sudah tidak ada gangguan teknis, data sudah bisa dimasukan. Meski demikian, Ismail tidak memerinci berapa banyak data yang dicleansing. 

"Kominfo bersama dengan Kemenperin sudah membicarakan bahwa IMEI untuk produk baru yang mau dijual bisa masuk ke dalam sistem. Ke depannya akan lancar untuk upload data," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (4/10). 

Sebagai informasi, satu ponsel dengan dua slot simcard memiliki dua nomor IMEI. Oleh karenanya, Ketua Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI), Ali Soebroto  memaparkan jika melihat dari data produksi pertahun yakni produksi ponsel baru 35 juta/tahun dikali dua SIM Card, maka setahun membutuhkan 70 juta IMEI baru. Adapun kalau setahun 250 hari kerja, maka setiap hari kerjanya membutuhkan 280.000 IMEI. 

"Saat ini CEIR dalam kondisi penuh, agar bisa menampung IMEI hasil produksi baru, kalau bisa dikosongkan  atau disediakan untuk 10 juta IMEI, maka akan bisa diisi untuk 35 hari kerja, kalau cuma 500 ribu hanya untuk 2 hari kerja saja (Ini hanya utk produk baru saja)," jelasnya. 

Ali mengatakan sikap menangani problem yang terbaik adalah kerja sama Kominfo dengan Operator menampung IMEI ke dalam CEIR dengan cara menambah kapasitas maupun memilah dan mendahulukan IMEI yang aktif. 

Selanjutnya: Aturan IMEI Tak Jalan, Penjualan Ponsel Ilegal Marak di Pasar Online

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×