Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT First Media Tbk melalui anak usaha Sitra Wimax akan terus mengembangkan cakupan layanannya. Jika sekarang teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) milik Sitra hanya bisa diakses di sebagian wilayah Jakarta, seperti Lippo Village, Karawaci, Puri Kembangan, Kebon Jeruk, Bintaro, Ciputat, dan Serpong, maka sebentar lagi akan melayani wilayah Cinere dan Kelapa Gading.
Dicky Moechtar, Direktur Pemasaran PT First Media Tbk, mengatakan, perusahaannya mentargetkan untuk bisa melayani akses Wimax di seluruh Jakarta sampai akhir 2012. "Dalam bisnis Wimax, wilayah jangkauan menjadi penentu kesuksesan," ungkapnya, Rabu (4/1). Karena jangkauan yang terbatas, pelanggan Sitra Wimax, menurut Dicky masih kecil.
Wimax akan jadi alternatif akses internet dengan tawaran kecepatannya lebih tinggi dibanding 3G. Menurut Dicky, potensi pasar Wimax cukup besar karena masyarakat semakin butuh akses internet yang cepat. Selain itu, pemain Wimax belum banyak.
Dicky menambahkan, teknologi Wimax memberikan kecepatan data 4 megabit per second (Mbps) sehingga bisa mentransfer data sebesar 5 megabyte(Mb) dengan waktu 10 detik. Sedangkan dengan 3G memerlukan waktu 2,5 menit dengan kecepatan 256 kilobite per second (Kbps).
Dengan target konsumen sekolah, kampus, perumahan, dan usaha kecil menengah (UKM), Sitra Wimax mematok biaya berlangganan Rp 299.000 perbulan. Dengan tarif itu, pelanggan akan mendapat kecepatan akses internet 3 Mbps konstan dan kapasitas 50 gigabyte(GB), termasuk modem gratis.
Mas Wigrantoro, Pengamat Regulasi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi menambahkan, Wimax diharapkan bisa menjawab kebutuhan akses internet yang cepat. Namun, sampai saat ini belum banyak vendor yang mengembangkan teknologi Wimax.
Menurutnya, tidak semua perusahaan bisa mengembangkan teknologi ini karena keterbatasan dana dan sumber daya. Sebab, untuk membangun satu paket perangkat jaringan dengan dua Base Transceiver Station (BTS) serta satu perangkat Backhaul, investasi yang dibutuhkan mencapai sebesar
US$ 750.000. Satu BTS sendiri hanya mampu melayani akses untuk area maksimal sejauh 35 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News