kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SKK Migas Dorong KKKS Patungan Garap Cekungan Migas


Selasa, 15 November 2022 / 17:12 WIB
SKK Migas Dorong KKKS Patungan Garap Cekungan Migas
ILUSTRASI. SKK Migas menilai masih ada potensi migas yang belum tergarap secara optimal.. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai masih ada potensi migas yang belum tergarap secara optimal.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan, dari total 128 cekungan migas di Indonesia, baru 20 cekungan yang berproduksi. Sisa cekungan yang ada saat ini belum digarap lebih jauh, hal ini berdampak pada belum tersedianya data mendetail untuk potensi yang ada.

Fatar pun mengatakan, muncul usulan untuk mendorong para perusahaan migas (Kontraktor Kontrak Kerja Sama/KKKS) bekerjasama menggarap potensi yang ada. Usulan ini pun nantinya akan dibahas lebih lanjut dalam forum Indonesia Upstream Oil and Gas 2022.

Baca Juga: Petronas Dikabarkan Minati Pengelolaan Blok Masela

"Misalnya kita punya banyak cekungan ya, hanya 20 yang baru berproduksi. Data kita gak ada, pemerintah juga mungkin sementara tidak punya dana untuk akuisisi seismik. Jadi mungkin nanti ada usulan kenapa tidak konsorsium biayai, kita seismik aja potensi-potensi cekungan yang ada," ungkap Fatar dalam Konferensi Pers, Selasa (15/11).

Fatar menambahkan, nantinya para KKKS yang terlibat dalam konsorsium penggarap survei seismik bisa mendapatkan keistimewaan untuk mengakses data yang diperoleh. Menurutnya, sejumlah KKKS asing yang saat ini beroperasi di Indonesia memiliki kemampuan mumpuni untuk memproses data seismik.

Apalagi, survei seismik terbesar sejauh ini baru dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang.

Baca Juga: Kecolongan di Masela, SKK Migas Bakal Bentengi Proyek Hulu

"Ini perlu dibicarakan ke semua KKKS, nanti kita lihat area yang mau diseismik. Kalau ada yang minat kita ikut investasi sama-sama di situ. Tapi itu nggak di cost recovery," jelas Fatar.

Fatar menegaskan, sejauh ini usulan tersebut masih bersifat pembahasan awal. Kendati demikian, konsep ini telah diadaptasi di negara lain seperti India. Jika kegiatan survei seismik didorong maka diyakini akan mendorong tersedianya data yang lebih banyak sehingga memudahkan proses analisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×