kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SKK Migas: Hitung-hitungan soal keuntungan jadi kendala transisi Rokan


Minggu, 08 Desember 2019 / 20:05 WIB
SKK Migas: Hitung-hitungan soal keuntungan jadi kendala transisi Rokan
ILUSTRASI. Blok Rokan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Negosiasi antara PT Pertamina dan Chevron soal masa transisi jelang waktu alih kelola dikabarkan terus berlangsung.

Kendati demikian hingga kini belum ada titik terang dari proses diskusi tersebut. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto bilang pembahasan terus dilakukan setiap pekannya.

Baca Juga: Luhut: Potensi cadangan lewat EOR mencapai 1,6 miliar barel

"Hitung-hitungan masalah keuntungan untuk dua tahun ke depan dan juga liabilitasnya (jadi kendala)," tutur Dwi ditemui di Jakarta, akhir pekan ini.

Dwi menjelaskan, asumsi yang berbeda dari kedua belah pihak membuat belum adanya kesepakatan yang dicapai.

Asal tahu saja, Pertamina berkeinginan untuk masuk lebih awal demi melaksanakan kegiatan pengeboran dan menghindarkan terjadinya penurunan laju produksi.

Dwi menjelaskan, negosiasi teknis telah rampung. Seperti misalnya rencana pengeboran Pertamina soal jumlah sumur telah dipastikan. Bahkan lebih jauh Dwi bilang Pertamina juga telah menyiapkan skema jika bisa masuk lebih awal di 2020 mendatang.

Untuk itu, Dwi mengharapkan dorongan semua pihak agar kesepakatan business to business dari kedua pihak dapat tercapai.

Baca Juga: Begini kesiapan sejumlah perusahaan migas hadapi 2020

Sebelumnya, Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan adanya kemungkinan bagi PT Pertamina untuk masuk lebih awal dalam proses alih kelola Blok Rokan.

Dalam Rapat Kordinasi dengan Pertamina, Luhut menjelaskan, dirinya telah meminta Pertamina, Chevron dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) untuk merampungkan negosiasi.

"Kalau iya ya iya, kalau tidak ya tidak. Jangan gitu-gitu aja. Sangat ada (peluang) Pertamina masuk lebih awal," ujar Luhut di kantornya, Senin sore (2/12).

Kendati demikian, Luhut belum bisa merinci soal metode yang mungkin diadopsi. Namun, ia berharap investasi lebih awal dapat dilakukan oleh Pertamina.

Baca Juga: Luhut: JBIC tertarik beri dana abadi ke Indonesia

Asal tahu saja, pada Agustus 2021 mendatang Pertamina akan secara resmi mengelola Blok Rokan. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan soal masa transisi. Yang terang, Pertamina terus mengupayakan untuk masuk lebih awal demi mencegah terjadinya penurunan produksi seperti yang terjadi pada Blok Mahakam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×