kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas kaji penurunan investasi Blok Masela


Rabu, 17 Agustus 2016 / 18:55 WIB
SKK Migas kaji penurunan investasi Blok Masela


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah berusaha mempercepat proyek blok Masela yang diproyeksi memiliki cadangan gas mencapai 10,73 triliun cubic feet (tcf). Salah satunya dengan menghitung kembali investasi blok Masela agar lebih murah jika dibangun di darat.

Penurunan investasi blok Masela pertama kali diungkapkan oleh Arcandra Tahar pada awal pekan ini yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri ESDM. Arcandra menyebut setelah dilakukan perhitungan ulang, investasi blok Masela dengan menggunakan skema onshore bisa turun signifikan.

Menteri Kordinator bidang Kemaritiman sekaligus Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan bahkan menyebut investasi blok Masela dengan skema onshore hanya mencapai US$ 15 miliar. Wakil Kepala SKK Migas M.I Zikrullah mengatakan, masih sulit menjawab penurunan investasi di blok Masela saat ini.

SKK Migas masih perlu mengkaji lebih dahulu mengenai biaya penurunan investasi di blok Masela. Selain itu, SKK Migas juga masih harus menunggu kajian dari Inpex Corporation selaku operator di blok tersebut.

Biarpun begitu, Zikrullah mengaku menghormati perhitungan (Plt) Menteri ESDM sekaligus Menteri Kordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang mengungkapkan investasi blok Masela bisa ditekan hingga US$ 15 miliar.

"Kami hormatilah Pak luhut yang menyampaikan US$ 15 miliar ya. SKK Migas akan mengkaji dengan Inpex, tetapi mengenai pastinya ya kami tunggu hasil kajian itu, kan sekarang baru pembahasan awal saja,"kata Zikrullah pada Rabu (17/8).

Beberapa hal yang dikaji agar dapat mementukan besaran investasi di blok Masela diantaranya adalah perhitungan biaya pembangunan fasilitas LNG di darat (onshore). Menurut Zikrullah bisa saja sebagian fasilitas LNG tidak dibangun di darat seperti LNG liquefaction sehingga bisa terjadi perubahan perhitungan biaya investasi.

"LNG Liquefaction yang termasuk processing gas unit kan harus tetap ada, tetapi yang di onshore kan itu fasilitas LNG-nya. Jadi tidak semua di onshore, hanya fasilitas LNG-nya saja. Nah faktor ini yang kami hitung lagi,"jelas Zikrullah.

Selain itu, perhitungan dana investasi blok Masela juga bisa berubah menjadi lebih rendah tergantung pada lokasi pembangunan fasilitas LNG karena berhubungan dengan panjang pipa gas yang akan dibangun. Hingga saat ini Kementerian ESDM dan SKK Migas belum menunjuk lokasi pembangunan fasilitas LNG blok Masela.

Di luar itu, Zikrullah menjelaskan dana investasi blok Masela bisa saja lebih rendah saat ini jika dibandingkan PoD sebelumnya yang mencapai hingga US$ 19,3 miliar jika menggunakan skema onshore. Penurunan investasi terjadi lantaran perubahan kondisi pasar migas saat ini.

"Capex (capital expenditure) lebih rendah ya sebetulnya antara lain karena kondisi marketnya juga, dengan kondisi market sekarang dengan kondisi market waktu persetujuan POD pertama kali tahun 2008 kan semua berubah. Seperti harga minyak berubah, harga material berubah, tentunya ini akan kontribusi banyak juga,"ungkap Zikrullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×