kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas: Lapangan Gas Kepodang segera beroperasi kembali


Senin, 29 Juni 2020 / 18:17 WIB
SKK Migas: Lapangan Gas Kepodang segera beroperasi kembali
ILUSTRASI. Lapangan gas


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menyatakan bahwa Lapangan Gas Kepodang yang sempat terhenti beberapa waktu lalu telah berhasil merampungkan persiapan teknis untuk segera beroperasi kembali.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyatakan, setelah aspek komersial selesai dan mendapatkan persetujuan alokasi serta izin operasi, gas dari lapangan di Wilayah Kerja Muriah ini dipastikan segera mengalir kembali.

"Dari sisi operasi, persiapan untuk kembali berproduksi nya Lapangan Gas Kepodang sudah hampir rampung. SKK Migas siap mendukung semua kebutuhan supaya lapangan tersebut dapat beroperasi kembali," kata Julius dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (29/6).

Baca Juga: Begini strategi SKK Migas untuk capai target lifting migas tahun depan

Sebagai informasi, operatorship Wilayah Kerja Muriah telah beralih dari Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML) kepada Saka Energi Muriah Limited (SEML). Setelah dokumen legal pengalihan participating interest atau Deed of Assignment (DoA) ditandatangani dua kontraktor tersebut pada akhir Januari lalu, PCML dan SEML terus melakukan sejumlah persiapan yang dibutuhkan.

Sejak lapangan berhenti berproduksi pada September tahun lalu, kegiatan uji coba fungsi untuk peralatan-peralatan penting tetap dilaksanakan secara rutin. Dalam kurun lima bulan ke belakang, Kontraktor KKS SEML dan PCML juga telah melakukan transisi operasional, antara lain melakukan uji coba pengoperasian bersama yang bertujuan untuk menjaga supaya fasilitas operasi di Lapangan Kepodang.

Menurut Julius, uji coba itu berfungsi dengan baik sehingga saat dialihkan kepada SEML dapat langsung memproduksikan gas tanpa kendala. "Kesiapan teknis operasi saat ini sudah mencapai 95%. Fasilitas di Lapangan Kepodang siap untuk segera memulai beroperasi," ujar dia..

Kata Julius, kesiapan Lapangan Kepodang untuk berproduksi kembali juga sudah didukung dengan kesiapan tenaga kerja. Saat ini jumlah tenaga kerja yang tersedia sudah mencapai 98% dari kebutuhan.

Tenaga-tenaga kerja yang krusial untuk operasi lapangan secara rutin ditugaskan ke Lapangan Kepodang untuk menyesuaikan diri dengan operasi lapangan ini. "Tentu saja proses pengaturan pekerja ini tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19," sebut Julius.

Baca Juga: SKK Migas akui usulan renegosiasi pembelian gas tidak mudah diwujudkan

Dia melanjutkan, persiapan lain yang sudah mendekati final adalah pengalihan kontrak pekerjaan oleh pihak ketiga dari operator lama kepada operator baru. Saat ini proses ini sudah mencapai sekitar 95%.

Sebagai operator baru, SEML telah menyiapkan berbagai macam kontrak untuk mendukung operasi Kepodang selanjutnya. Sebagai contoh, operasi kapal sejak Februari lalu sudah dijalankan dengan kontrak di bawah SEML.

Di luar persiapan-persiapan tersebut di atas, masih terdapat beberapa hal yang perlu diselesaikan untuk dapat mengaktifkan kembali Lapangan Kepodang. Salah satu yang paling krusial adalah aspek komersial, yaitu negosiasi jual beli gas di mana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan kandidat pembeli gas dari Lapangan Kepodang utama.

SEML sudah mengirim surat resmi kepada PLN mengenai penawaran gas dari Lapangan Kepodang. Aspek komersial lain yang perlu disiapkan adalah Gas Transportation Agreement (GTA), di mana SEML akan bernegosiasi dengan PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) sebagai transporter.

"Kami berharap aspek komersial ini bisa segera disepakati sehingga gas pun dapat segera mengalir," harap Julius.

Jika aspek komersial tersebut telah selesai, pengoperasian Lapangan Kepodang masih memerlukan beberapa syarat berikutnya, antara lain adalah izin operasi fasilitas operasi dan persetujuan alokasi gas dari Kementerian ESDM. "Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan supaya pengoperasian kembali Lapangan Kepodang berjalan sesuai rencana," pungkas dia.

Baca Juga: Pengamat: Renegosiasi pembelian gas harus lalui komunikasi intensif pihak terkait

Asal tahu saja, Lapangan Kepodang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Muriah yang berlokasi di lepas pantai Jawa Timur. Lapangan ini mulai memproduksikan gas bumi pertama kali sebesar 56 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada akhir Agustus 2015.

Saat itu, gas dialirkan melalui pipa menuju fasilitas penerimaan di darat atau Onshore Receiving Facility (ORF) lalu kemudian disalurkan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok milik PLN.

Pada Bulan Juli 2017, PCML selaku operator Wilayah Kerja Muriah menyatakan Lapangan Kepodang dalam kondisi kahar (force majeure). Salah satu penyebabnya adalah hasil temuan cadangan tidak sesuai dengan prediksi. Produksi lapangan ini dihentikan semenjak 23 September 2019.

Hingga akhirnya SEML yang saat ini memiliki 20% participating Interest mengambil alih 80% participating interest milik PCML melalui penandatanganan Deed of Assignment (DoA) yang dilakukan pada 31 Januari 2020. Dengan DoA ini, SEML menjadi operator Wilayah Kerja Muriah dengan participating interest 100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×