Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan finalisasi peralihan pengelolaan Blok Indonesia Deep Water Development (IDD) dapat rampung akhir tahun.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang saat ini diskusi masih memasuki tahap finalisasi. "ENI adalah kandidat gantikan Chevron. Sedang finalisasi, Insyaallah akhir tahun ini kita targetkan clear," jelas Dwi di Kementerian ESDM, Jumat (6/11).
Dwi menambahkan, finalisasi ini bersifat internal antara Chevron dengan ENI. Sekedar informasi, pasca dipastikan tidak akan melanjutkan pengelolaan di Blok Rokan, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pengembangan tahap II Blok IDD.
Baca Juga: Dirjen Migas baru dibebankan target lifting 1 juta barel, hingga soal Blok Rokan
Salah satu alasan Chevron enggan melanjutkan karena pengembangan tahap II Blok IDD tidak masuk dalam portofolio global perusahaan migas tersebut.
Sementara itu, Asal tahu saja, konsorsium proyek IDD terdiri dari kepemilikan saham Chevron sebesar 62%, sisanya dipegang oleh ENI sebesar 20% dan Sinopec 18%.
ENI dinilai menjadi kandidat kuat untuk melanjutkan pengembangan IDD tahap II pasalnya biaya investasi berpotensi ditekan mengingat ENI telah memiliki fasilitas yang bisa diintegrasikan.
Selanjutnya: SKK Migas targetkan pengeboran 1.000 sumur per tahun untuk kejar lifting 1 juta barel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News