Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) menilai rencana penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Harga Jual Listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat menjadi angin segar bagi industri EBT dalam negeri.
Chief Commercial Officer JSKY Kurniadi Widyanta mengaku, untuk saat ini sebenarnya masih terlalu dini mengaitkan pengaruh penerbitan Perpres EBT terhadap kinerja JSKY. Meski begitu, ia yakin kehadiran Perpres tersebut kelak akan berdampak positif bagi investasi EBT di Indonesia.
“Pada dasarnya aturan mesti mempermudah kesempatan bagi pengembang untuk berbisnis EBT,” ujar dia, Kamis (6/2).
Bukan tidak mungkin produsen-produsen panel surya akan terus bermunculan di Indonesia ketika iklim investasi EBT dalam negeri semakin ramah. Jika memang demikian terjadi, harapannya jumlah perusahaan yang memproduksi bahan baku panel surya juga akan tumbuh signifikan di masa mendatang.
Baca Juga: Sky Energy Indonesia (JSKY) incar pendapatan Rp 1 triliun tahun ini
Kurniadi menyebut, salah satu tantangan bisnis JSKY saat ini adalah pemenuhan komponen lokal dalam produk panel surya. Sejauh ini, komponen pembuatan panel surya JSKY baru sekitar 43% saja yang berasal dari dalam negeri.
“Dengan angka 43% saja, kami masih jadi salah satu produsen panel surya yang penggunaan komponen lokalnya tinggi,” ujar dia mengklaim.
Salah satu bahan material panel surya yang cukup sulit dicari di dalam negeri adalah kaca. JSKY membutuhkan kaca dengan ketebalan sekitar 1,7 milimeter untuk pembuatan panel surya. Perusahaan pun mengimpor kaca dari beberapa negara seperti Taiwan, Vietnam, dan China.
“Kalau Perpres EBT diterapkan dengan baik, permintaan terhadap bahan-bahan pembuatan pembangkit EBT bisa meningkat,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News