kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Smailing Tour bidik turis premium dari China


Senin, 06 Maret 2017 / 21:12 WIB
Smailing Tour bidik turis premium dari China


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Smailing Tour and Travel Services terus menyiapkan strategi untuk ikut meraup cuan dari potensi wisatawan asing asal China yang terus mengalami pertumbuhan. Salah satunya dengan fokus menyasar turis premium.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan asing pada Januari 2017 mencapai 1,03 juta atau meningkat 26,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kunjungan ini masih didominasi oleh turis China yakni sekitar 20,27% atau sebanyak 200.197 orang. Sedangkan periode yang sama tahun lalu hanya 11.774 orang.

Putu Ayu Aristyadewi, Vice President Marketing and Communication Smailing Tour and Travel mengatakan dalam menyasar turis premium pihaknya menawarkan layanan premium seperti premium airlines, hotel berbintang, restaurant terbaik, VIP airport handling dan lain-lain. "Fokus kami untuk turis China lebih ke luxury market, bukan mass market," katanya pada KONTAN, Senin (6/3).

Tak hanya dari sisi layanan yang yang bersifat premium, itinerary yang mereka tawarkan juga berbeda. Untuk menarik minat wisatawan China, Smailing menawarkan paket perjalanan dengan itinerary misalnya belajar memasak masakan khas daerah, belajar membatik, dan bukan sekadar lihat candi, pantai atau pura lalu foto-foto.

Lantaran fokus menyasar turis premium, Smailing Tour and Travel tidak menargetkan turis asal China secara jumlah tahun ini. Namun secara umum, perusahaan ini menargetkan inbound tourist tumbuh 50% tahun ini dari pencapaian sekitar 30.000 orang pada tahun 2016.

Selain menyasar turis premium, Smailing juga akan banyak menangani grup korporasi & MICE dengan memberikan layanan event management sekaligus. Dalam hal ini, perusahaan telah menggandeng kerja sama dengan beberapa travel agent besar di Guangzhou.

Destinasi domestik yang masih akan menarik antara lain Bali, Yogyakarta, dan mulai menyasar ke destinasi-destinasi baru seperti Pulau Komodo, Raja Ampat, dan Lombok.

Sementara outbound tourist hanya ditargetkan tumbuh 10%-15% dari jumlah tahun lalu yang diperkirakan mencapai 50.000. Hal itu tetap bertumpu dengan situasi keamanan, nilai tukar, dam pertumbuhan negara yang stabil. Dari penjualan saat ini, manajemen mencatat 75% di antaranya masih berasal dari wisatawan outbound.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×