Reporter: Mimi Silvia | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk fokus menggenjot bisnis logistik dan terminal pelabuhan. Sebab, bisnis pelayaran saat ini lesu akibat kenaikan harga minyak mentah. Manajemen Samudera Indonesia menyebutkan belanja bahan bakar minyak mencapai 25%-30% dari total beban operasional.
Demi mengompensasi penyusutan di bisnis pelayaran, emiten berkode saham SMDR ini meningkatkan produktivitas di bidang logistik dan terminal. Direktur Samudera Indonesia Anwarsyah Batubara menyebutkan, pada tahun ini, Samudera Indonesia mulai mengembangkan terminal di pelabuhan Palaran Kalimantan Timur.
Selain di Palaran, SMDR berniat membangun terminal baru yang membutuhkan dana sebesar Rp 500 miliar. Namun manajemen enggan menyebutkan lokasi bakal terminal. Terminal baru ini kemungkinan dibangun pada tahun depan.
Proses pembangunan tersebut membutuhkan waktu selama dua tahun. Selama 2012, bisnis logistik dan terminal ini turut menopang kinerja keuangan Samudera Indonesia.
Pada tahun lalu, SMDR mencatatkan pendapatan sebesar US$ 614 juta, atau tumbuh 5% dibandingkan tahun sebelumnya US$ 585 juta. "Pendapatan kami ditopang oleh bisnis logistik dan terminal yang sejalan dengan strategi dan prioritas perusahaan," ujar Direktur Utama Samudera Indonesia, Masli Mulia.
Sebelumnya diberitakan, SMDR tahun ini mengalokasikan belanja modal US$ 50 juta. Selain untuk membangun terminal dan membuat kapal, SMDR akan memakai dana itu untuk menambah 10 kapal baru. Sebanyak empat atau lima kapal untuk mengangkut kontainer di pasar domestik, Sisanya kapal tanker, kapal curah dan kapal offshore.
Selama kuartal I-2013, pendapatan SMDR menurun 8,89% year-on-year menjadi US$ 132,89 juta. Di periode yang sama, SMDR menderita kerugian US$ 1,80 juta, lebih besar dari setahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News