Reporter: Barly Haliem, Syamsul Ashar | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk terus berupaya mengoptimalkan semua lini bisnis yang mereka miliki. Tidak hanya bisnis seputar semen, kini manajemen emiten dengan kode saham SMGR ini tengah menyiapkan anak usaha untuk menggarap bisnis baru.
Setidaknya empat anak usaha yang akan didirikan perusahaan ini. Pertama, anak usaha yang bergerak di bidang properti. Kedua adalah anak usaha di bidang pembangunan infrastruktur.
Bisnis ketiga adalah pembangunan pembangkit listrik atawa power plant. Keempat, SMGR masuk ke bisnis beton pra-cetak atawa precast.
"Keempat perusahaan ini akan kami dirikan tahun ini juga," kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama Semen Indonesia Tbk, kepada KONTAN di kantornya, Rabu (13/8).
Dwi menjelaskan, upaya mengembangkan sayap bisnis Semen Indonesia ini agar ke depan SMGR bisa bersaing dengan perusahaan semen lain di tingkat global. "Kami ingin setara dengan perusahaan global seperti Lafarge, Cemex, juga Holcim," kata Dwi.
Penjajakan bisnis baru ini sejatinya sudah dimulai tahun ini. Sekadar catatan saja, pada 9 Juni 2014 lalu manajemen Semen Indonesia memutuskan untuk mendirikan satu anak usaha yang berfokus pada bisnis teknologi informasi. Namanya PT Sinergi Informatika Semen Indonesia.
Perusahaan ini akan menggarap bisnis penyedia jasa pemrograman komputer, perangkat lunak termasuk jasa konsultasi. Selain itu juga menjalankan usaha perdagangan, pemasaran dan distribusi berbagai macam komputer. "Kami memiliki sumberdaya di bidang ini, dan pasarnya ada," katanya.
Memanfaatkan lahan
Nah, Dwi berharap, anak usaha baru ini akan menjadi sumber tambahan baru bagi perusahan semen ini. Soal pengembangan bisnisnya, sejumlah anak usaha SMGR akan memanfaatkan dan mengoptimalkan pengelolaan aset milik perusahaan ini.
Sebagai contoh anak usaha properti. Dwi bilang, saat ini SMGR memiliki lahan luas di beberapa wilayah. Di Gresik, Jawa Timur, misalnya, SMGR punya lahan eks pabrik PT Semen Gresik yang sudah dipindahkan ke Tuban.
Rencananya lahan tersebut akan dibangun sebagai kawasan properti komersial, perkantoran, maupun hunian. Sementara sebagian bangunan yang bernilai sejarah akan dipertahankan sebagai warisan (heritage), dan menjadi ikon kota ini.
Sayang, Dwi belum memerinci luas lahan yang akan dikelola anak usaha di bidang properti. Untuk menggarap proyek ini, Dwi tak menutup kemungkinan kerjasama dengan perusahaan properti, terutama milik BUMN.
Di bisnis infrastruktur, SMGR tengah membahas kerjasama dengan PT Hutama Karya untuk mengerjakan ruas jalan tol di Sumatra. SMGR juga membangun dan mengomersialkan pelabuhan yang kini dimilikinya.
Anak Usaha Produsen Semen | ||
Nilai Aset | Pemilikan | |
PT Krakatau Semen Indonesia | Rp 77,12 miliar | 55% |
Thang Long Cement Joint Stock Company | Rp 2.971,5 miliar | 70% |
PT Semen Gresik | Rp 294,87 miliar | 99,23% |
PT Semen Padang | Rp 5.236,47 miliar | 99,99% |
PT Semen Tonasa | Rp 8.251,08 miliar | 99,99 % |
Bisnis Non Produksi Semen | ||
PT United Tractors Semen Gresik | Penambangan batu kapur dan tanah liat | Aset Rp 314,7 miliar (Porsi 55%) |
PT Kawasan Industri Gresik | Pengembangan kawasan Industri | Aset Rp 356,32 miliar (65%) |
PT SGG Energi Prima | Pertambangan, perdagangan dan pengangkutan batubara | Aset Rp 30,46 miliar (97%) |
PT SGG Prima Beton | Produksi beton siap pakai | Aset Rp 334,3 miliar (99,99%) |
PT Industri Kemasan Semen Gresik | Produsen Kantong Semen | Aset Rp 217,19 miliar (60%) |
PT Sinergi Informatika Semen Indonesia | Teknologi Informasi | Modal dasar Rp 80 miliar (100%) |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News