kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SMI berburu investor infrastruktur di Hong Hong


Senin, 04 November 2013 / 20:00 WIB
SMI berburu investor infrastruktur di Hong Hong
ILUSTRASI. Berikut beberapa ide untuk memanfaatkan plafon yang tinggi di rumah. Foto:?Instagram @alexanderponsaerts_interiors


Sumber: Kompas. | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Direktur dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Emma Sri Martini, menyatakan Indonesia harus menyadari pentingnya kapasitas perkembangan infrastruktur yang dapat menjamin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.

Upaya pemerintah mengembangkan dan mengimplementasikan masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) harus dibuktikan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur negara.

"Mengingat skala investasi yang dibutuhkan dalam membangun infrastruktur suatu negara, sangat penting untuk meningkatkan kerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, usaha milik negara dan sektor swasta," kata Presiden Direktur dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Emma Sri Martini, dalam siaran pers Indonesia Investment Forum 2013 di Jakarta, Senin (4/11).

Sri menilai, Indonesia Investment Forum yang akan digelar di Hong Kong pada 7 November 2013 nanti sangat penting karena membahas berbagai peluang investasi usaha di Indonesia. Ia juga mengakui, dialog umum antara pemerintah Indonesia, perusahaan independen di Indonesia sebagai target investasi dan investor global di forum ini dapat diandalkan.

"Tentu untuk menciptakan pengertian terkait peluang bisnis di Indonesia, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah para investor untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Sri mengatakan, sebagai perusahaan keuangan infrastruktur milik pemerintah melalui Kementrian Keuangan RI, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI menawarkan posisi unik dalam mempromosikan penyediaan dana infrastruktur nasional melalui kerjasama dengan lembaga keuangan swasta dan multilateral.

Sejak berdiri 2009 silam, SMI hanya butuh 4 tahun untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur listrik di Indonesia, irigasi dan waterway (angkutan sungai), cadangan air, transportasi serta sektor jalan tol.

Tahun ini tercatat total pembiayaan SMI tumbuh sebesar 40,12% di 2013 (pada 6 Oktober 2013), mencapai Rp 3,112 miliar dari Rp 2,221 miliar pada Desember 2012 lalu. Total proyek yang telah dibiayai senilai Rp 27 trilliun dan menciptakan efek ganda sebanyak 10,9 kali.

Sementara itu, menurut Christovita Wiloto, Founder & Chairman Indonesia Investment Forum menjelaskan, saat ini Indonesia merancang target Rp 390 trilliun untuk investasi di akhir 2013 dan Rp 506 trilliun di 2014 mendatang. Dengan GDP diperkirakan akan bisa mencapai US$ 1 triliun tahun ini, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

"Kendati dipengaruhi oleh krisis keuangan global, dibandingkan negara tetangga, perekonomian Indonesia tumbuh 6,3% pada semester pertama tahun ini dan ini menjadikan Indonesia sebagai pertumbuhan ekonomi G20 tercepat setelah Cina," ujar Christovita.

Ia mengatakan, perekonomian Indonesia berkembang 6,5% pada 2011 dan diperkirakan akan berkembang lagi 6,3% tahun ini. "Ekspansi perekonomian di masa mendatang kita harapkan dapat lebih menumbuhkan inklusif nominal GDP per kapita yang diharapkan dapat naik 4 kali lipat di 2020 nanti," katanya. (Latief/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×