Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa pertambangan batu bara PT SMR Utama Tbk (SMRU) berupaya memperbaiki kinerja operasionalnya pada tahun ini seiring mulai pulihnya harga batu bara global.
Sekretaris Perusahaan SMR Utama Arief Novaldi menyebut, realisasi volume pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal (OB) SMRU berada di kisaran 19,4 juta bank cubic meter (bcm) per akhir tahun 2020. “Angka ini 6% di bawah proyeksi volume OB perusahaan sekitar 20 juta bcm,” imbuh dia, Jumat (29/1).
Asal tahu saja, target tersebut sejatinya merupakan hasil revisi mengingat SMRU pernah memasang target volume OB sekitar 34,2 juta bcm sampai 36 juta bcm pada tahun lalu.
Baca Juga: Ketiban berkah Imlek, simak rekomendasi saham emiten batubara
Untuk tahun ini, SMRU menargetkan perolehan volume OB kurang lebih sebanyak 27 juta bcm. Untuk memenuhi target tersebut, SMRU berencana melakukan pergantian dan pemeriksaan beberapa alat berat yang dimiliki oleh perusahaan ini.
Lantas, demi mengakomodasi kebutuhan bisnis tersebut, manajemen SMRU bakal menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 230 miliar. Sebagian besar atau 70% sumber dana capex SMRU di tahun ini berasal dari fasilitas leasing company atau sewa guna usaha. Adapun 30% capex SMRU bakal bersumber dari kas internal perusahaan.
Arief menambahkan, tantangan SMRU di awal tahun ini lebih kepada curah hujan yang tinggi yang berpotensi mengganggu operasional tambang di lapangan. “Namun, hal tersebut sudah diprediksi oleh kami di mana target produksi di awal tahun sudah mempertimbangkan faktor curah hujan di periode Januari-Februari 2021,” ujar dia.
Selain itu, demi menjaga kelangsungan usaha di masa mendatang, SMRU juga tetap berupaya mencari kontrak-kontrak proyek jasa pertambangan batubara terbaru dari sejumlah calon pelanggan.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) menyiapkan capex US$ 15 juta tahun ini
Kendati begitu, SMRU belum bisa mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai rencana tersebut. Perusahaan ini juga tidak memiliki kriteria tertentu terkait dengan calon pelanggan yang diincarnya.
Sebagai informasi, pendapatan SMRU hingga kuartal III-2020 merosot 34,38% (yoy) menjadi Rp 369,31 miliar. Rugi bersih SMRU juga membengkak 71,21% (yoy) menjadi Rp 171,64 miliar pada periode yang sama.
Selanjutnya: Perbankan perkuat digital banking, angin segar untuk Anabatic Technologies (ATIC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News