kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMR Utama (SMRU) mendapat kontrak tambahan dari Berau Coal


Senin, 20 Mei 2019 / 15:55 WIB
SMR Utama (SMRU) mendapat kontrak tambahan dari Berau Coal


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan jasa pertambangan batubara yakni PT SMR Utama Tbk berhasil menggenggam kontrak anyar, mereka telah menandatangani kontrak tambahan dari PT Berau Coal.

Sekretaris SMR Utama, Ricky Kosasih menyampaikan untuk tahun ini mereka bakal menggarap site Sambarata milik PT Berau Coal. “Tahun ini kita ada penambahan satu lokasi dengan volume pengupasan 100 juta bank cubic meter (BCM),” ujarnya saat paparan publik SMRU, Senin (20/5).

Nantinya, emiten berkode saham SMRU ini akan menggarap tambahan kontrak itu selama empat hingga lima tahun mendatang. Saat ini mereka masih dalam persiapan dan diproyeksikan baru akan mulai pada semester dua tahun ini.

Sehingga, sambungnya, penggerjaan dari kontrak baru ini belum memiliki kontribusi yang besar terhadap total pendapatan untuk tahun 2019. “Kita masih dalam persiapan infrastrukturnya, jadi untuk tahun ini porsinya belum terlalu besar,” imbuhnya.

Sebagai informasi, sejauh ini SMRU memiliki kontrak dengan dua perusahaan yakni PT Berau Coal dan juga tambang batubara milik induk mereka yaitu PT Gunung Bara Utama.

SMRU mendapat kontrak selama lima tahun ke depan dengan besar 81 juta bank cubic meter untuk pengupasan lapisan tanah dan 5 juta ton batubara yang mulai dikerjakan sejak tahun lalu. “Komposisi pendapatan sebesar 90% masih dari Berau Coal, kemudian sekitar 10% dari Gunung Bara Utama,” tuturnya.

Meksi begitu ia mengaku tak menutup kemungkinan bakal memperoleh kontrak tambahan dari Gunung Bara Utama, Ricky memproyeksi pengerjaan jasa penambangan untuk Gunung Bara Utama perlahan akan meningkat.

Ia juga percaya ke depannya prospek perusahaan jasa tambang masih cerah. “Sejauh ini kita belum ada dampak dari penurunan harga batubara karena sudah terikat dengan kontrak, malah kita ada penandatangan tambahan kontrak baru,” papar Ricky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×