kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.564   1,00   0,01%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Soal corona, industri padat karya masih wait and see untuk kurangi aktivitas pabrik


Senin, 02 Maret 2020 / 16:46 WIB
Soal corona, industri padat karya masih wait and see untuk kurangi aktivitas pabrik
ILUSTRASI. Suasana di pabrik alas kaki PT Sepatu Cemerlang Kreasi yang memproduksi sepatu merek Andre Valentino, Elle Paris dan Studio Nine Kampung Cukanggalih, Curug Tangerang, Banten, Kamis (28/4).Terkait penularan corona yang cepat, industri padat karya punya pot


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan adanya dua WNI yang terjangkit virus Corona (covid-2019). Mengingat penularan corona yang cukup cepat, industri padat karya mesti memikirkan apa langkah yang harus dilakukan untuk meminimalisir penyebarannya di lingkungan kerja. 

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) periode 2020-2023, Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menjelaskan pelaku industri tekstil masih melihat dan menunggu arahan dari Pemerintah Pusat dan Daerah terkait mengurangi aktivitas pabrik. "Sepanjang ini belum ada himbauan tersebut sehingga kami masih wait and see," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (2/3). 

Baca Juga: Cegah virus corona, ojek online minta aplikator berikan masker gratis

Jemmy menjelaskan secara umum industri TPT cukup kompleks. Artinya meski ada kejadian tekanan bertubi-tubi di industri tekstil tidak semua perusahaan garmen merasakan dampaknya. 

Misalnya saja adanya pelemahan ekonomi global akibat korona yang menyebabkan rupiah anjlok berdampak pada garmen berorientasi ekspor yang bahan bakunya di-nominee oleh buyer yang harus dari Tiongkok. 

Industri padat karya lainnya yang erat dengan tekstil adalah alas kaki. Wakil ketua umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Budiarto Tjandra mengakui pelaku industri tekstil masih menunggu pengumuman dari pemerintah soal perkembangan penyebaran korona di Indonesia. 

Baca Juga: Penyebaran corona buat suplai barang dari China terganggu

"Bilamana ada peraturan dari pemerintah mengenai kesehatan dan keselamatan karyawan dan masyarakat pasti kami utamakan. Misalnya semua karyawan memakai masker setiap saat agar penularannya bisa dicegah," ujarnya. 

Sejauh ini Budi menjelaskan, pabrikan alas kaki telah menerapkan beberapa prosedur pencegahan virus corona. Seperti, visitor diperiksa suhu tubuh dan diwajibkan memakai masker selama berada di areal pabrik. 

Kemudian visitor juga diminta mengisi log book health screening dan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan. 

Baca Juga: Dampak virus corona, Indonesia akan bebaskan izin impor bahan baku manufaktur

Adapun pabrik alas kaki juga memastikan visitor tidak melakukan perjalanan ke China dan Korea selama 14 hari ke belakang. 

Budi tidak menampik, adanya virus corona di Indonesia ini bisa memungkinkan permintaan pasar akan menurun dan supply impor material agak terhambat. "Jika ada insentif dari pemerintah tentu akan sangat membantu industri alas kaki yang saat ini sedang menurun," kata Budi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×